Apa Itu Crypto Whales?

Apakah kamu pernah mendengar istilah “whale” di industri crypto? Spoiler: ini sama sekali tidak berhubungan dengan mamalia laut. Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan siapa itu crypto whales dan mengapa mereka begitu penting bagi industri.

Apa Itu Whale Dalam Crypto?

Crypto whale adalah istilah yang digunakan untuk menyebut individu atau organisasi yang memiliki crypto dalam jumlah sangat besar. Kepemilikan mereka yang begitu besar memungkinkan mereka memengaruhi harga aset tertentu maupun pasar crypto secara keseluruhan.

Tak ada kriteria baku untuk menentukan “whale”; namun secara umum, seseorang atau organisasi dianggap whale bila menguasai porsi signifikan dari suatu cryptocurrency yang beredar. Misalnya, bila seseorang atau entitas memiliki setidaknya 1.000 BTC (sekitar US$ 11,5 juta) atau 10.000 ETH (sekitar US$ 25 juta), maka ia termasuk crypto whale.

Bagaimana Crypto Whales Mempengaruhi Harga Cryptocurrency?

Crypto whales dapat menggoyang pasar lewat order beli atau jual berukuran raksasa. Contohnya, jika sebuah whale menjual sebagian besar kepemilikan suatu aset, ia akan “menyapu habis” semua order beli yang ada, sehingga harga aset tersebut turun drastis. Sebaliknya, bila whale membeli dalam jumlah besar, ia menyerap order jual dan menciptakan kelangkaan, sehingga harga melambung.

Whale juga dapat memengaruhi likuiditas. Jika volume besar suatu koin disimpan oleh whales dan jarang diperdagangkan, koin itu menjadi langka di pasar sehingga likuiditas menurun. Hal ini umum terjadi ketika sang pencipta koin menahan persediaan besar dan tidak melepasnya ke pasar. Akibatnya, aset lebih sulit dibeli atau dijual tanpa menggerakkan harga secara signifikan, sehingga permintaan bisa terganggu.

Biggest Crypto Whales

Kamu dapat mengetahui siapa saja pemilik crypto terbanyak. Berikut daftar pemilik crypto terbesar:

1. Satoshi Nakamoto—1 juta BTC Pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memegang sekitar 1 juta BTC dalam wallet yang telah “tidur” sejak 2009. Nilainya saat ini diperkirakan mencapai US$ 115 miliar.

2. MicroStrategy milik Michael Saylor—597 000 BTC Sejak 2020, MicroStrategy menjadi salah satu pemegang korporasi BTC terbesar dengan lebih dari 597 000 BTC, senilai sekitar US$ 67,5 miliar.

3. Tyler dan Cameron Winklevoss—70 000 BTC Pada 2011, si kembar Winklevoss membeli Bitcoin senilai US$ 11 juta, setara sekitar 70 000 BTC—kini bernilai sekitar US$ 7,9 miliar.

4. Changpeng Zhao (CZ)—US$ 15 miliar Pendiri sekaligus CEO Binance ini diperkirakan memiliki kekayaan US$ 15 miliar, sebagian besar disimpan dalam berbagai aset crypto. Ucapannya kerap langsung berdampak pada pasar.

5. Tim Draper—30 000 BTC Investor kenamaan ini membeli 30 000 BTC (kini sekitar US$ 3,4 miliar) pada lelang U.S. Marshals Service tahun 2014 dan aktif mendukung DeFi serta ekosistem crypto.

6. Block.one (EOS)—140 juta EOS Perusahaan di balik blockchain EOS ini memegang 140 juta EOS, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$ 70,8 juta—salah satu konsentrasi token terbesar di dunia.

7. Investor institusional Banyak whale masa kini berasal dari institusi: hedge fund, venture capital, hingga perusahaan manajemen aset seperti BlackRock, Fidelity, dan ARK Invest. Pada 2025, keterlibatan institusi lewat Bitcoin ETF hingga tokenisasi aset riil semakin membentuk tren pasar; keputusan beli atau jual berskala besar dari dana-dana ini dapat meningkatkan volatilitas secara signifikan.

Cara Melihat Apa Yang Dibeli Crypto Whales

Memantau pergerakan whale sangat penting untuk trading yang terinformasi. Gunakan crypto tracker—alat yang melacak transaksi jumbo yang berpotensi memengaruhi supply dan demand. Tracker juga menunjukkan koin atau token mana yang menarik minat investor besar, membantu mengidentifikasi aset berpotensi tumbuh tinggi. Contoh platformnya: Whale Alert dan Whalemap.

Singkatnya, crypto whales adalah pemain besar yang menetapkan tren pasar. Jika kamu ingin trading lebih menguntungkan dan investasi lebih efisien, pantau terus aksi mereka.

Apakah artikel ini bermanfaat? Tulis pendapatmu di kolom komentar.