Pidato Jerome Powell di Jackson Hole Memicu Likuidasi Crypto Senilai $900 Juta

Pasar cryptocurrency turun setelah pidato Jerome Powell di simposium Jackson Hole. Dalam satu hari, sekitar $941 juta posisi crypto dilikuidasi, menunjukkan hubungan erat antara aset digital dan tren ekonomi.

Bagi banyak investor, pembalikan ini tidak terduga. Beberapa hari sebelumnya, pasar sempat terdorong oleh nada dovish Powell, mendorong Bitcoin mendekati $117K. Optimisme itu cepat memudar saat volatilitas kembali muncul, membuat Bitcoin sempat turun di bawah $110K dan memaksa trader dengan leverage keluar secara cepat.

Dampak Pidato Powell dan Reaksi Pasar Saat Itu

Pada 22 Agustus, Powell menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga mungkin terjadi, sambil mencatat ketidakpastian yang membuat kebijakan moneter sulit. Pasar awalnya bereaksi positif, melihat ini sebagai tanda bahwa Fed mungkin melonggarkan pendekatan ketatnya.

Pasar crypto meroket sebagai respons. Bitcoin mencapai $116.960, sedikit di bawah $117.000. Ethereum melewati $4.600, dan total pasar naik lebih dari $500 juta dalam beberapa jam. Trader menyambut kenaikan ini setelah beberapa minggu aktivitas yang lambat.

Namun, reli ini terbukti rapuh. Arus masuk besar ke posisi long leverage membuat pasar rentan. Begitu harga mulai berbalik, perdagangan tersebut cepat terurai, memicu gelombang likuidasi di bursa cryptocurrency.

Dalam satu hari, likuidasi mencapai $826 juta, menurut CoinGlass. Bitcoin menyumbang hampir $277 juta dari total tersebut, menjadi yang paling terdampak.

Apa Arti Likuidasi Ini?

Likuidasi besar biasanya menunjukkan dua hal: kepercayaan trader yang berlebihan dan likuiditas pasar yang lemah. Kedua faktor ini terlihat kali ini.

Ketika Bitcoin turun di bawah $110.000, pemicu stop-loss dan margin call memicu reaksi berantai. Setiap penjualan paksa menurunkan harga lebih lanjut, yang kemudian menyebabkan lebih banyak likuidasi. Pola ini familiar dari pasar futures tradisional, tapi cenderung lebih parah di crypto karena tingkat leverage lebih tinggi. Beberapa bursa masih memungkinkan trader meminjam 50 hingga 100 kali modal mereka, membuat mereka rentan terhadap pergerakan kecil sekalipun.

Kerugiannya signifikan. Kapitalisasi pasar crypto global turun $200 miliar, dari $4 triliun menjadi sekitar $3,7 triliun. Bitcoin kini berada di $110.600 dengan sedikit tanda pemulihan. Ethereum sedikit lebih stabil di $4.531, meski masih menunjukkan penurunan harian 2%.

Pesannya jelas: leverage tinggi memperbesar risiko. Ini adalah peringatan yang sudah dikenal, namun pasar terus mengulang siklus yang sama.

Dampak pada Pasar Crypto

Likuidasi baru-baru ini menyoroti keseimbangan tipis antara pasar tradisional dan crypto. Pidato Powell di Jackson Hole membahas inflasi dan suku bunga, tapi crypto bereaksi lebih cepat dan tajam dibanding saham atau obligasi.

Pasar crypto merespons sinyal global secara instan, namun volatilitas dan leverage membuatnya rentan terhadap koreksi tajam.

Hedge fund yang menggunakan Bitcoin sebagai hedging makro biasanya kurang terdampak, tapi trader ritel menanggung sebagian besar kerugian. Analis di Crypto Twitter menyatakan bahwa ketidakstabilan semacam ini bisa memperlambat investasi baru kecuali pasar stabil.

Volatilitas juga menciptakan peluang. Penjualan besar sebelumnya memungkinkan investor jangka panjang mengakumulasi pada level yang lebih rendah. Kali ini, hasilnya tergantung pada langkah Fed berikutnya dan kemampuan Bitcoin bertahan di atas $110.000.

Apakah Volatilitas Akan Terus Berlanjut?

Pidato Jerome Powell di Jackson Hole memicu salah satu aksi jual crypto terbesar dalam beberapa bulan. Harapan awal untuk pemangkasan suku bunga cepat berubah menjadi pengingat betapa tak terduganya pasar, terutama dengan banyaknya leverage yang digunakan.

Meski beberapa trader mungkin menemukan peluang dari penurunan ini, pasar secara keseluruhan masih bereaksi kuat terhadap kejadian global. Pergerakan Bitcoin dan Ethereum berikutnya akan bergantung pada panduan Fed selanjutnya, sehingga volatilitas kemungkinan akan berlanjut.