
Apakah USDT Investasi yang Bagus?
Setiap peneliti dunia kripto setidaknya pernah bertanya-tanya apakah stablecoin bisa dianggap sebagai opsi investasi yang kuat sebagaimana altcoin dan token lainnya. Hari ini kita coba cari jawabannya dengan menelaah potensi investasi Tether.
USDT sebagai Investasi
Tether (USDT) adalah stablecoin yang dirancang untuk mempertahankan patokan 1:1 dengan dolar AS, artinya nilainya relatif stabil dibandingkan kripto lain. Berbeda dengan Bitcoin atau Ethereum yang bisa mengalami fluktuasi harga signifikan, nilai USDT sengaja direkayasa agar konsisten, sehingga menarik bagi mereka yang ingin melindungi aset dari gejolak pasar. Namun karakteristik ini juga berarti USDT bukan aset investasi dalam arti tradisional, karena tidak menghasilkan imbal hasil atau apresiasi nilai seiring waktu. Bagi investor yang mengejar pertumbuhan modal, USDT bukan pilihan yang tepat, karena tidak menawarkan potensi profit seperti aset yang lebih volatil. Dalam konteks investasi, USDT lebih akurat digambarkan sebagai penyimpan nilai (store of value), mirip memegang kas dalam mata uang stabil.
Bagi individu di negara dengan inflasi tinggi seperti Venezuela, Turki, atau Argentina, di mana mata uang lokal cepat kehilangan daya beli, USDT bisa menjadi alternatif yang lebih andal. Dalam perekonomian seperti ini, di mana inflasi menggerus tabungan dan menimbulkan ketidakpastian finansial, USDT memungkinkan seseorang mengamankan dana pada aset yang lebih stabil.
Demikian pula, di negara yang menghadapi ketidakstabilan ekonomi atau akses layanan perbankan yang terbatas/tidak andal, USDT bisa menjadi alat praktis untuk mempertahankan nilai di luar sistem perbankan tradisional. USDT memberi cara untuk menghindari risiko memegang fiat lokal yang nilainya bisa berfluktuasi tak terduga, serta mempermudah akses ke pasar internasional—terutama bagi mereka yang kesulitan menukar mata uang lokal ke mata uang asing.
Jadi, meski USDT bukan kendaraan investasi untuk pertumbuhan, ia berperan penting sebagai penyimpan nilai yang stabil, khususnya bagi mereka yang ragu pada keandalan mata uang nasional dan infrastruktur perbankan.
Apa yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Berinvestasi di Tether?
Sebelum berinvestasi di Tether, penting memahami sifat aset ini dan risiko spesifik yang menyertainya, meski dikategorikan stablecoin. Berikut beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan.
-
Stabilitas dan Mekanisme Peg: USDT dipatok ke dolar AS, yang berarti nilainya dirancang tetap relatif stabil. Namun stabilitas ini bergantung pada mekanisme yang digunakan Tether Ltd., perusahaan di balik USDT, untuk memastikan setiap token didukung oleh jumlah USD atau aset setara. Investor sebaiknya menelaah transparansi dan kredibilitas mekanisme ini. Tether pernah mendapat sorotan terkait cadangan dan apakah selalu menjaga dukungan 1:1 untuk semua USDT beredar. Jika muncul keraguan soal solvabilitas atau cadangan Tether, nilai USDT bisa terdampak—meski risikonya umumnya lebih rendah dibanding kripto yang volatil.
-
Risiko Regulasi dan Hukum: Seiring stablecoin seperti USDT makin populer, pengawasan regulator juga meningkat. Tiap negara punya pendekatan regulasi kripto yang berbeda, dan bisa muncul risiko hukum jika pemerintah memperketat aturan terhadap stablecoin. Di beberapa yurisdiksi, penggunaan stablecoin bisa dibatasi atau diteliti lebih ketat, dan perubahan regulasi dapat memengaruhi likuiditas, stabilitas, atau aksesibilitas USDT. Penting untuk selalu mengikuti perkembangan hukum di negara/wilayah Anda sebelum menggunakan atau memegang USDT dalam portofolio.

-
Risiko Devaluasi dan Likuiditas: Walau USDT dirancang stabil, ia tetap terpapar risiko kondisi pasar yang lebih luas, termasuk risiko likuiditas. Saat stres pasar atau krisis keuangan, likuiditas bisa menjadi masalah, dan mungkin muncul tantangan menebus (redeem) USDT ke nilai ekuivalen fiat. Jika perusahaan di balik Tether menghadapi masalah operasional/keuangan (mis. insolvensi), atau ada isu pada aset cadangan yang mendukung USDT, hal ini berpotensi menyebabkan devaluasi token, meski mungkin bersifat sementara.
-
Use Case dan Tujuan: USDT paling berguna sebagai alat penyimpan nilai dan fasilitator transaksi, bukan untuk pertumbuhan investasi. Jika Anda butuh penyimpan nilai saat volatilitas tinggi atau sarana transfer dana cepat dan aman, USDT bisa bermanfaat. Namun bila tujuan utama Anda imbal hasil atau apresiasi modal, USDT bukan kendaraan investasi yang tepat. Sebelum memegang USDT, tanyakan apakah fungsinya sebagai aset stabil selaras dengan tujuan finansial Anda. Pertimbangkan juga apakah Anda memegang USDT sebagai bagian dari portofolio kripto yang lebih besar atau untuk memindahkan aset antar-exchange/menjauhi risiko fiat lokal di ekonomi yang tidak stabil.
-
Eksposur terhadap Ekosistem Kripto: Meski secara teknis USDT adalah koin berjamin fiat, ia tetap bagian dari ekosistem kripto yang lebih luas. Artinya, eksposur Anda ke USDT bisa secara tidak langsung terkait volatilitas dan ketidakpastian pasar kripto, walau USDT sendiri kurang volatil. Pertimbangkan pula bagaimana USDT pas dalam portofolio keseluruhan Anda dan apakah Anda nyaman menempatkan sebagian aset pada infrastruktur pasar kripto.
Apakah USDT Bagus sebagai Investasi Jangka Panjang?
Secara umum USDT (Tether) tidak dianggap investasi jangka panjang dalam arti tradisional, karena tidak mengalami apresiasi nilai seiring waktu. Meski nilainya kecil kemungkinan berfluktuasi signifikan, USDT juga tidak memberikan capital gain atau imbal hasil seperti yang lazim dicari dalam investasi. Bagi mereka yang mengejar pertumbuhan jangka panjang atau pendapatan, USDT bukan pilihan ideal—ia, secara desain, adalah stablecoin yang ditujukan mempertahankan daya beli, bukan menghasilkan profit.
Namun, USDT tetap berguna pada skenario tertentu. USDT menawarkan cara efisien menyimpan nilai dalam aset yang lebih stabil dibanding mata uang lokal yang bisa cepat kehilangan daya beli. Dalam kasus seperti itu, USDT masuk akal sebagai penyimpan nilai jangka pendek atau menengah. Tetapi sebagai kendaraan investasi jangka panjang, USDT tidak menyediakan potensi apresiasi modal.
Selain itu, bagi investor yang enggan menahan dana di bank tradisional atau ingin melindungi kekayaan dari ketidakstabilan ekonomi, USDT dapat menjadi lindung nilai terhadap risiko-risiko tersebut. USDT juga memungkinkan perpindahan cepat antar-kripto/aset digital lain tanpa volatilitas setajam aset seperti Bitcoin. Namun karena minimnya potensi pertumbuhan dan adanya risiko inheren terkait dukungan terpusat dan sorotan regulasi, USDT sebaiknya tidak dijadikan strategi utama investasi jangka panjang.
Singkatnya, sebelum berinvestasi di Tether, pastikan Anda memahami perannya sebagai stablecoin, menilai potensi risiko terkait dukungan cadangan, likuiditas, dan status regulasinya, serta mempertimbangkan apakah ia selaras dengan tujuan finansial Anda. USDT bisa menjadi alat yang berguna untuk situasi tertentu, tetapi bukan investasi yang menawarkan pertumbuhan atau imbal hasil jangka panjang.
Menurut Anda, bagaimana dengan berinvestasi di stablecoin? Apakah ini opsi yang lebih aman bagi Anda? Atau tidak sesuai dengan strategi keuangan Anda? Diskusikan di kolom komentar!
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar