
Strategi Stablecoin Tiongkok Dikritik Mantan Gubernur PBOC
Sikap Tiongkok terhadap stablecoin sedang mendapat pengawasan lebih ketat seiring meningkatnya diskusi mengenai dampaknya terhadap sistem keuangan negara. Mantan Gubernur Bank Sentral Tiongkok, Zhou Xiaochuan, menyuarakan kekhawatiran terkait risiko yang mungkin ditimbulkan aset digital ini.
Meskipun beberapa penasihat kebijakan mendukung stablecoin yang dipatok pada yuan untuk bersaing dengan dolar AS, Zhou memperingatkan bahwa penggunaan yang luas justru bisa mengancam stabilitas keuangan, bukannya memperkuatnya. Komentarnya mencerminkan ketegangan yang lebih luas dalam keuangan global, di mana inovasi bertemu dengan kehati-hatian.
Zhou Soroti Risiko Keuangan Stablecoin
Zhou Xiaochuan mempertanyakan apakah Tiongkok benar-benar membutuhkan stablecoin. Dalam pertemuan pribadi baru-baru ini di Beijing, ia mengatakan manfaatnya, seperti pembayaran lebih cepat dan akses keuangan yang lebih luas, bisa dibesar-besarkan. Sistem yang ada di Tiongkok saat ini, termasuk Alipay, WeChat Pay, dan yuan digital, sudah bekerja dengan baik dan murah, sehingga ruang untuk stablecoin relatif terbatas.
Ia menambahkan bahwa stablecoin bisa digunakan untuk penipuan atau spekulasi. Bahkan dengan aturan di AS, Hong Kong, dan Singapura, masalah keuangan besar tetap bisa terjadi. Penggunaan yang lebih luas juga bisa membuat Beijing lebih sulit mengatur kontrol modal.
Pernyataan ini muncul saat Tiongkok menjajaki stablecoin yang didukung yuan. Meski beberapa pihak melihatnya sebagai tantangan terhadap dolar AS, komentar Zhou mengingatkan pembuat kebijakan bahwa inovasi keuangan membawa risiko, terutama terhadap kendali moneter nasional.
Pasar Stablecoin Global Tumbuh Pesat
Seiring Tiongkok merencanakan aturan baru, pasar stablecoin berkembang cepat. Milk Road melaporkan bahwa nilainya meningkat dari $130 miliar pada Januari 2024 menjadi $270 miliar pada pertengahan 2025. Jika tren ini berlanjut, stablecoin bisa mencapai $1,8 triliun pada 2028 dan menjadi bagian penting dari ekosistem kripto.
Pertumbuhan ini didorong oleh lebih banyak pengguna ritel, keterlibatan institusi yang lebih besar, dan transaksi lintas batas. Stablecoin memungkinkan investor mengakses aset blockchain tanpa fluktuasi tinggi yang biasanya terjadi pada kripto lain. Analis mengatakan kenaikannya menunjukkan bagaimana keuangan terdesentralisasi semakin terhubung dengan keuangan tradisional.
Beberapa pendukung berpendapat stablecoin bisa membuat sistem pembayaran AS lebih cepat dan sederhana untuk transaksi internasional. Namun, peringatan Zhou menunjukkan bahwa efisiensi saja tidak cukup; regulasi dan stabilitas tetap menjadi hal penting.
Implikasi untuk Strategi Keuangan Tiongkok
Menurut Zhou, Beijing menghadapi dilema sentral: mendorong inovasi tanpa kehilangan kendali. Stablecoin berbasis yuan bisa memperluas peran Tiongkok dalam sistem keuangan internasional. Namun, ia memperingatkan bahwa potensi spekulasi, penipuan, dan pengawasan modal yang berkurang tidak bisa diabaikan.
Pembuat kebijakan perlu menemukan keseimbangan antara teknologi baru dan keamanan finansial. Negara lain menunjukkan bahwa adopsi cepat tanpa pengawasan ketat bisa merugikan pasar dan menurunkan kepercayaan. Pendekatan hati-hati Tiongkok tampaknya bertujuan melindungi sistem keuangannya, bukan sekadar menahan tren global.
Diskusi ini juga menyinggung isu ekonomi yang lebih luas. Seiring pertumbuhan mata uang digital, bank mungkin perlu beradaptasi, dan konsumen mungkin lebih memilih pembayaran lintas batas yang lebih cepat. Kehati-hatian Tiongkok mungkin memperlambat adopsi awal, tetapi menunjukkan fokus pada stabilitas jangka panjang dibandingkan keuntungan jangka pendek.
Apa Artinya?
Diskusi Tiongkok tentang stablecoin menunjukkan bagaimana menyeimbangkan teknologi baru dengan aturan yang ada. Zhou Xiaochuan memperingatkan bahwa stabilitas keuangan tetap penting meski perubahan terjadi cepat. Sementara stablecoin semakin populer di seluruh dunia, Tiongkok fokus pada pertumbuhan yang hati-hati dan aman. Pembuat kebijakan harus mengingat hal ini saat mengevaluasi aset digital berbasis yuan.
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar