Apa Itu Validator Blockchain?

Agar blockchain dapat beroperasi, diperlukan proses validasi. Itulah pekerjaan para validator — pihak yang bertanggung jawab menjaga integritas dan keamanan jaringan berbasis Proof-of-Stake. Di artikel ini, kami meninjau lebih dekat kekhasan validator di berbagai jaringan, serta menjelaskan cara memilih validator atau menjadi validator sendiri.

Peran Validator di Blockchain

Validator adalah peserta penting dalam jaringan blockchain yang fungsi utamanya memvalidasi transaksi dan membuat blok baru. Atas upaya mereka, validator menerima reward. Untuk memahami peran validator dengan lebih baik, berikut tugas-tugasnya secara rinci:

  • Verifikasi (validasi) transaksi. Fungsi pertama validator adalah memverifikasi keaslian dan ketepatan transaksi para partisipan jaringan. Mereka harus memastikan transaksi mematuhi aturan yang telah ditetapkan dan memiliki tanda tangan kriptografis.

  • Pembuatan blok. Validator menggabungkan transaksi yang telah diverifikasi untuk kemudian membuat blok baru di blockchain. Penambahan data secara berurutan ini memastikan evolusi blockchain yang tertib. Namun, fungsi ini membutuhkan sejumlah sumber daya komputasi.

  • Menjaga konsensus jaringan. Validator berpartisipasi dalam mekanisme konsensus jaringan saat mereka menyepakati validitas transaksi dan keadaan ledger. Mekanisme konsensus seperti Proof-of-Stake (PoS) dan Proof-of-Work (PoW) menentukan bagaimana validator mencapai kesepakatan.

  • Keamanan. Validator membentuk keamanan blockchain dengan mengikuti protokol jaringan. Mereka bertanggung jawab mencegah potensi serangan, termasuk transaksi penipuan atau double-spending.

Validator vs Miner: Apa Bedanya?

Seperti disebutkan, validator berkaitan dengan dua mekanisme konsensus: Proof-of-Stake (PoS) dan Proof-of-Work (PoW). Namun pada mekanisme kedua, validator disebut miner. Banyak orang sering menyamakan keduanya karena baik validator maupun miner sama-sama terlibat dalam memvalidasi transaksi dan membuat blok baru. Meski demikian, keduanya tidak persis sama.

Mari pahami perbedaannya:

Nama partisipanValidatorsMiners
Mekanisme konsensusValidatorsProof-of-Stake (PoS)MinersProof-of-Work (PoW)
Contoh kripto (jaringan blockchain)ValidatorsEthereumMinersBitcoin
Cara kerjaValidatorsDipilih berdasarkan jumlah kripto yang dimiliki dan bersedia di-stakingMinersBersaing memecahkan persoalan matematika; pemenang menambahkan blok baru
Sumber daya yang dibutuhkan (basis)ValidatorsJumlah kripto yang di-stake dan proses seleksi validatorMinersDaya komputasi dan kompetisi antarmainer
Efisiensi energiValidatorsKonsumsi energi rendahMinersKonsumsi energi tinggi karena butuh daya komputasi & peralatan khusus
RewardValidatorsBiaya transaksi, kadang koin jaringan tambahan; dibagi ke validator sesuai stakeMinersBiaya transaksi pada blok baru; reward berupa koin hasil mining

Terlihat bahwa PoS dan PoW sama-sama memberikan perlindungan jaringan yang andal, tetapi dengan cara yang berbeda. Menjadi miner membutuhkan perangkat keras yang kuat dan mahal. Menjadi validator dalam sistem PoS relatif lebih mudah, namun biasanya perlu menyimpan jumlah kripto yang besar untuk staking. Sebagai imbalannya, reward bisa lebih beragam, tidak hanya biaya transaksi namun juga koin tambahan.

Cara Menjadi Validator Blockchain

Siapa pun yang memiliki sumber daya yang diperlukan bisa menjadi validator. Jika Anda berencana menjadi validator, ingat bahwa ada sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi saat pendaftaran. Berikut langkah-langkahnya:

  • Langkah 1: Pilih jaringan blockchain. Pilih blockchain yang menggunakan mekanisme Proof-of-Stake. Beberapa yang populer: Ethereum, Solana, Polkadot, dan lain-lain.

  • Langkah 2: Beli kripto native jaringan. Beli jumlah kripto yang diperlukan sebagai jaminan di jaringan yang dipilih. Inilah stake awal Anda.

  • Langkah 3: Siapkan node validator. Instal client yang diperlukan, konfigurasikan node validator pada komputer atau server Anda. Ikuti panduan spesifik untuk jaringan yang Anda pilih.

  • Langkah 4: Pilih platform tempat bekerja. Tentukan akan beroperasi melalui dompet kripto atau exchange. Perhatikan antarmuka yang ramah pengguna agar nyaman. Misalnya, di Cryptomus Anda bisa menjadi validator dalam beberapa langkah sederhana, dan bila ada kendala, dukungan teknis siap membantu.

  • Langkah 5: Stake kripto Anda. Kunci kripto sebagai stake agar menjadi bagian dari jaringan. Misalnya, mekanisme liquid staking bekerja dengan cara ini.

  • Langkah 6: Berpartisipasi di jaringan. Setelah node validator aktif, mulailah beraktivitas: memverifikasi transaksi, mengusulkan blok, dan berkolaborasi dengan validator lain untuk mencapai konsensus.

  • Langkah 7: Jaga integritas jaringan. Patuhi aturan jaringan untuk menghindari penalti atau kehilangan stake. Tetap jujur dan transparan.

Perlu dicatat, proses menjadi validator berbeda di tiap chain. Karena itu, pelajari dokumentasi dan panduan resmi sebelum mendaftar.

Cara Memilih Validator untuk Staking

Jika Anda adalah delegator—yaitu staking kripto tanpa memverifikasi transaksi—maka Anda perlu memilih validator yang andal. Bekerja dengan validator yang tepat tak hanya melindungi dana Anda, tetapi juga kunci untuk imbal hasil yang optimal.

Saat memilih validator, pertimbangkan kontribusinya pada jaringan, besaran stake, waktu operasional (uptime), reputasi, dan langkah-langkah keamanannya. Rinciannya:

  • Kontribusi ke jaringan. Validator andal berkontribusi pada pertumbuhan dan pengembangan jaringan—misalnya ikut tata kelola, mengusulkan pembaruan protokol, atau mendukung inisiatif komunitas.

  • Besaran stake. Jumlah kripto yang di-stake menunjukkan komitmen validator terhadap jaringan, sekaligus kontribusinya pada keamanan. Validator dengan stake besar cenderung lebih sering dipilih untuk memvalidasi transaksi.

  • Waktu operasional. Validator harus menjaga uptime tinggi agar jaringan berjalan mulus. Sering offline bisa berujung penalti hingga dikeluarkan dari jaringan.

  • Reputasi di jaringan. Reputasi baik berarti validator konsisten, patuh aturan, dan aktif dalam tata kelola. Validator bereputasi positif lebih mungkin dipilih untuk validasi transaksi.

  • Langkah keamanan. Validator tepercaya menerapkan langkah keamanan untuk melindungi dari aktor jahat dan serangan. Contohnya infrastruktur aman dan audit berkala.

Proses pemilihan validator—seperti halnya proses menjadi validator—berbeda-beda tergantung jaringan. Namun tujuannya sama: memastikan keamanan dan integritas jaringan melalui proses seleksi yang adil dan transparan. Untuk memastikan validator tepercaya, gunakan platform yang terpercaya. Di Cryptomus, semua partisipan jaringan, termasuk validator, diperiksa secara menyeluruh sebelum mulai bekerja sehingga Anda dapat staking dengan tenang.

Apa Itu Validator Blockchain

Upaya para validator menjadi jaminan bahwa sistem blockchain andal sekaligus dapat menghasilkan profit. Karena itu, penting untuk memilih validator dengan cermat sebelum mulai staking, dan mematuhi semua aturan bila Anda ingin menjadi validator agar jaringan berjalan lancar.

Kami harap panduan ini membantu Anda memahami siapa itu validator dan bagaimana berinteraksi dengan mereka. Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan.

FAQ

Bagaimana Cara Menjadi Validator ETH?

Untuk menjadi validator di jaringan Ethereum, ada beberapa ketentuan. Misalnya, Anda perlu staking 32 ETH untuk menjadi validator, atau bergabung dengan staking pool jika belum mencukupi. Kemudian jalankan client dan infrastruktur server yang diperlukan, barulah Anda bisa memulai. Hindari offline atau melewatkan proses validasi—jika terjadi, Anda bisa terkena slashing dan kehilangan sebagian stake.

Bagaimana Cara Menjadi Validator Solana?

Jika ingin menjadi validator di jaringan Solana, pahami mekanismenya. Blockchain berjalan dalam periode 2–3 hari, tiap periode berisi sekitar 420.000 blok. Validator harus melakukan voting pada setiap blok agar berhak mendapat reward. Artinya, jika Anda memiliki ~2% dari total stake jaringan dan Anda melakukan voting pada setiap blok, reward Anda sekitar 2%. Untuk voting, ada biaya sekitar 1 SOL per hari.

Walau mekanisme PoS tidak menuntut perangkat sekuat PoW, untuk validasi Solana Anda memerlukan server yang cukup bertenaga—misalnya prosesor 12-core. Jadi, nilai dulu kapasitas Anda.

Bagaimana Menjalankan Node Validator?

Operasi node validator yang efektif dimulai dari pemasangan yang tepat. Langkahnya mirip proses memperoleh status validator dan mencakup 6 tahap: memilih blockchain, menyiapkan perangkat keras, memasang perangkat lunak, bergabung sebagai validator, memantau node, dan mengelola reward. Rinciannya:

1. Pilih blockchain. Utamakan chain dengan volume transaksi tinggi dan kebutuhan validator besar.

2. Siapkan perangkat keras. Butuh komputer dengan RAM besar dan daya proses tinggi. Sesuaikan dengan persyaratan tiap chain.

3. Instal perangkat lunak. Pasang client dan konfigurasikan. Gunakan kata sandi kuat untuk melindungi node dari upaya peretasan.

4. Bergabung sebagai validator. Di jaringan PoS, Anda harus menyetor stake sesuai ketentuan. Beberapa chain juga mewajibkan bergabung ke validator pool.

5. Pantau node Anda. Pemantauan berkelanjutan memastikan operasi mulus dan membantu mitigasi masalah.

6. Kelola reward. Pelajari aturan reward di jaringan Anda agar paham strukturnya dan bisa bekerja lebih efisien.

Konten ini hanya untuk tujuan informasi dan pendidikan dan bukan merupakan nasihat keuangan, investasi, atau hukum.

Beri nilai artikel

Postingan sebelumnyaDaftar Negara Tempat Mata Uang Kripto Legal atau Dilarang
Postingan berikutnyaApa Itu APY dan Cara Menghitungnya

Jika Anda memiliki pertanyaan, tinggalkan kontak Anda, dan kami akan menghubungi Anda kembali

banner

Sederhanakan Perjalanan Kripto Anda

Ingin menyimpan, mengirim, menerima, mempertaruhkan, atau memperdagangkan mata uang kripto? Dengan Cryptomus, semuanya mungkin — daftar dan kelola dana mata uang kripto Anda dengan perangkat praktis kami.

Memulai

banner

komentar

0