Tron Mencatat Rekor Dompet Aktif di Tengah Lonjakan Stablecoin Ritel

Jaringan Tron sedang mengalami aktivitas rekor karena semakin banyak pengguna memilih transaksi yang cepat dan murah. Laporan terbaru menunjukkan lonjakan signifikan pada jumlah dompet aktif dan total transaksi, menandai peningkatan partisipasi ritel yang sebagian besar didorong oleh aktivitas stablecoin. Data menunjukkan bahwa alamat aktif harian telah melampaui 5,7 juta minggu ini, angka tertinggi dalam sejarah Tron.

Aktivitas Jaringan Tron Mencapai Puncak Baru

Jumlah dompet unik harian yang menggunakan blockchain Tron mencapai rekor baru sebesar 5,7 juta pada hari Selasa, melampaui 5,4 juta pada hari sebelumnya. Pada periode yang sama, lebih dari 12,6 juta transaksi diproses, menandai total transaksi harian tertinggi sejak pertengahan 2023.

Data dari Nansen menunjukkan bahwa alamat aktif Tron meningkat 69% hanya dalam satu minggu, melampaui blockchain besar lainnya. Perusahaan merangkum tren ini dengan sederhana: “Tidak ada berita besar. Tidak ada hype. Hanya throughput mentah.” Ungkapan ini mencerminkan posisi Tron saat ini sebagai jaringan yang mengandalkan performa konsisten daripada perhatian publik.

Selama bertahun-tahun, Tron mempertahankan reputasi sebagai blockchain yang dirancang untuk fungsi dan aksesibilitas. Sistemnya bekerja dengan baik untuk transaksi sehari-hari dalam volume tinggi, terutama di tempat di mana biaya Ethereum atau Bitcoin terlalu mahal. Komitmen terhadap efisiensi ini terus menarik jutaan pengguna yang melakukan transfer langsung dalam skala kecil.

USDT di Tron Menjadi Standar Global

Pertumbuhan Tron sebagian besar didorong oleh USDT, stablecoin terbesar di dunia. Meskipun sistem DeFi Tron lebih kecil dibanding Ethereum, jaringan ini secara rutin menangani 15 hingga 20 juta transfer Tether setiap minggu. Hal ini menjadikan USDT di Tron salah satu alat pembayaran crypto yang paling banyak digunakan.

Sebabnya sederhana: transfer cepat dengan biaya rendah menggunakan token yang dipatok dolar. Di wilayah seperti Afrika, Asia, dan Amerika Selatan, di mana akses perbankan terbatas dan inflasi tinggi, USDT di Tron menjadi cara praktis untuk menyimpan dan mengirim uang. CEO Tether, Paolo Ardoino, baru-baru ini merayakan 500 juta pengguna USDT di seluruh dunia, menyebutnya sebagai pencapaian besar dalam inklusi keuangan.

Bank Dunia menyebutkan bahwa sekitar 1,4 miliar orang dewasa masih belum memiliki akses ke bank. Stablecoin memungkinkan orang menyimpan dan mengirim uang hanya dengan smartphone dan internet. Biaya rendah dan kemudahan penggunaan Tron menjadikannya pilihan tepat untuk pembayaran lintas negara.

Dampak Adopsi Ritel yang Meningkat pada Tron

Hingga akhir Oktober, USDT masih menjadi stablecoin teratas dengan nilai pasar sekitar $183,2 miliar, hampir 59% dari total pasar stablecoin, menurut CoinGecko. USDC, stablecoin terbesar berikutnya, sekitar $76,2 miliar.

Sebagian besar USDT disimpan di Ethereum, lebih dari $83 miliar, tetapi Tron mendekati $78,7 miliar, dan selisihnya terus menyempit pada 2025. Data DefiLlama menunjukkan bahwa pengguna mempercayai Tron untuk transaksi stablecoin, sementara Ethereum tetap populer untuk aktivitas DeFi dan institusional.

Perbedaannya jelas. Ethereum unggul dalam inovasi dan penggunaan institusional, sementara Tron lebih mudah diakses pengguna sehari-hari. Ini mirip dengan perbedaan antara Wall Street dan pasar lokal, masing-masing melayani audiensnya sendiri.

Apa Artinya untuk Pasar Lebih Luas?

Aktivitas Tron baru-baru ini menyoroti pergeseran global dalam penggunaan crypto. Tron mungkin bukan blockchain yang paling terkenal, tetapi kenaikan stabil dalam transaksi stablecoin menunjukkan preferensi pengguna yang jelas terhadap keandalan. Jika pola ini berlanjut, Tron bisa menegaskan posisinya sebagai platform utama untuk pembayaran stablecoin secara global.