
5 Kesalahan Teratas yang Sering Dilakukan Trader Kripto Pemula
Seiring datangnya tahun 2025, banyak orang mempertimbangkan untuk menginvestasikan dananya ke berbagai aset di tahun baru. Di antara yang lain, popularitas cryptocurrency yang terus meningkat menarik perhatian banyak calon investor. Namun, apakah Anda benar-benar tahu cara trading di pasar kripto? Hari ini kami akan membahas 5 kesalahan paling umum yang dilakukan mereka yang memulai perjalanan sebagai trader kripto—agar Anda bisa menghindarinya sebisa mungkin.
Mengapa Kesalahan Penting?
“Melakukan kesalahan adalah cara terbaik untuk belajar mendekati sesuatu dengan benar” — sebuah pepatah terkenal yang memang ada benarnya. Namun, ketika menyangkut ranah keuangan, melakukan kesalahan terdengar menakutkan, karena berarti kerugian yang tak terelakkan—kadang sangat besar—yang sulit dipulihkan baik secara finansial maupun psikologis. Di sinilah pengalaman orang lain berperan: memungkinkan kita menganalisis dan menyimpulkan apa yang tidak boleh dilakukan agar terhindar dari masalah. Karena itu, mengetahui kesalahan—terutama yang paling umum dialami pemula—sangat penting bagi Anda sebagai trader untuk menghindari kerugian dan mempelajari jalur teraman dalam trading kripto.
Kami memahami betapa sulitnya memasuki ranah baru dengan aturan dan batasannya sendiri; oleh karena itu kami mengumpulkan kesalahan paling umum para pemula dalam trading kripto. Kita bahas di bawah.
Kesalahan #1: Salah Memahami Bidangnya
Ini pantas disebut “nomor satu” di kalangan pemula, karena kurangnya pemahaman tentang cara kerja dunia kripto pasti akan berujung pada keputusan yang salah bahkan berbahaya. Berikut hal terpenting yang harus Anda pahami sebelum trading:
-
Kompleksitas pasar kripto yang menggabungkan teknologi, keuangan, dan ekonomi global. Anda pada dasarnya seperti berjalan dengan mata tertutup jika tidak memahami apa itu blockchain, bagaimana cryptocurrency bekerja, dan faktor apa yang memengaruhi harganya—ini adalah “bahan bangunan” kripto. Minimnya pengetahuan bisa memicu kesalahan mendasar, misalnya tertukar jenis token.
-
Volatilitas dan risiko tinggi yang jauh lebih besar dan kurang dapat diprediksi dibanding pasar fiat. Tanpa riset yang memadai, Anda mungkin tidak memahami tingkat bahaya dan kecepatan pergerakan, yang berujung pada kerugian besar.
-
Penipuan dan skema fraud yang cukup marak di ruang kripto. Anda harus mempelajarinya dengan saksama untuk memahami mengapa dan bagaimana terjadi, serta cara menghindarinya. Jika tidak terdeteksi tepat waktu, akibatnya bisa berupa kerugian finansial besar dan trauma psikologis. Anda bisa membaca skema penipuan paling umum di kripto pada artikel kami di sini.
-
Tidak tahu harus mulai dari mana—pakai wallet apa, trading di exchange mana, atau bagaimana mendapatkan kripto—adalah hal yang harus dijawab sebelum terjun. Langkah awal ini menentukan kelancaran dan keamanan aktivitas trading. Jika diabaikan, Anda bisa rugi karena menggunakan layanan berbiaya tinggi atau tanpa fitur keamanan yang andal.
Kesalahan #2: Gagal Menyusun Strategi Trading
Terjun ke trading kripto tanpa strategi jelas hampir pasti berujung pada keputusan keliru dan trading emosional. Hal terpenting yang perlu diingat: trading kripto, seperti jenis trading lainnya, adalah proses yang memerlukan waktu. Media sering menggambarkannya sebagai cara mudah dan cepat menghasilkan banyak uang hanya dengan beberapa klik—tetap jernih, jangan terbuai.
Menjaga kepala tetap dingin juga berlaku untuk trading impulsif berbasis emosi. Kontrol emosi sama pentingnya dengan pengetahuan pasar—di kripto, keputusan sering didorong emosi alih-alih logika; kondisi yang umum bagi pemula. Di sini FOMO (Fear of Missing Out) juga sering muncul: pemula merasa harus selalu trading atau mengejar setiap peluang. Perilaku ini bisa membuat mereka over-exposed dan tidak siap dengan potensi rugi karena kondisi pasar atau faktor lainnya.
Kesalahan lain yang umum adalah menaruh seluruh aset ke kripto. Anda perlu melakukan diversifikasi—bukan hanya lintas sektor, tetapi juga lintas aset kripto—untuk melindungi portofolio dari risiko kehilangan besar sekaligus.

Kesalahan #3: Mengabaikan Langkah Keamanan
Trader—terutama pemula—sering terlalu percaya diri pada prediksi pasar. Ini terjadi ketika seseorang mulai memahami dasar-dasar trading lalu merasa “pro”, lupa mengukur dan mengelola risiko secara efektif, menyepelekan volatilitas kripto, dan tidak siap menghadapi swing harga mendadak.
Rasa percaya diri ini juga sering membuat orang lupa mengamankan asetnya. Di trading kripto, Anda bertindak sebagai “bank” bagi diri sendiri; terdengar empowering, tetapi berarti tanggung jawab keamanan sepenuhnya ada pada Anda. Banyak pemula jadi korban peretasan, scam, dan risiko keamanan lainnya karena abai pada pengamanan yang semestinya.
Kesalahan #4: Mengabaikan Kepatuhan Pajak dan Regulasi
Trader baru kerap menyepelekan regulasi dan pajak kripto di yurisdiksi mereka—entah karena kurang pengetahuan atau menganggap transaksi kripto anonim dan bebas pajak. Ini bisa berujung denda besar, audit, hingga konsekuensi pidana.
Kesalahan #5: Mengabaikan Biaya dan Ongkos
Tidak paham jenis biaya dalam trading kripto dan fokus pada gross profit tanpa memperhitungkan biaya transaksi bisa menumpuk dari waktu ke waktu. Ini dapat memangkas keuntungan dan mengacaukan strategi Anda. Hal serupa terjadi bila Anda terlalu sering trading, sering memindahkan dana antar-wallet tanpa menghitung biaya kumulatif, atau mengabaikan biaya spesifik jaringan seperti gas fee untuk transaksi Ethereum dan sejenisnya.
Tips Menghindari Kesalahan
Lalu, apa yang harus dilakukan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan di atas? Berikut beberapa rekomendasi agar Anda lebih berhasil:
-
Edukasi diri. Pelajari cara kerja cryptocurrency dan faktor yang memengaruhinya. Misalnya, Anda bisa menemukan insight bermanfaat di blog Cryptomus. Ikuti sumber berita kripto tepercaya dan update tren, regulasi, serta perkembangan teknologi.
-
Bangun strategi trading. Buat strategi investasi Anda: tetapkan tujuan finansial, tentukan besaran modal yang siap Anda risikokan per transaksi, dan gunakan stop-loss untuk melindungi dari kerugian besar.
-
Fokus pada keamanan. Utamakan hardware wallet bila memungkinkan; dompet jenis ini menyimpan aset secara offline dan melindungi dari ancaman online. Jika tetap lebih nyaman menyimpan di platform online, pilih exchange tepercaya dengan standar keamanan kuat. Contohnya, Cryptomus menggunakan enkripsi canggih dan AML untuk menjaga dana Anda. Aktifkan two-factor authentication (2FA), simpan frasa pemulihan (seed phrase) dengan aman, dan gunakan kata sandi kuat. Langkah-langkah ini meminimalkan risiko akses tidak sah.
-
Patuh pajak dan regulasi. Pelajari aturan pajak dan regulasi trading kripto di wilayah Anda, dan pastikan melaporkan untung/rugi. Simpan catatan detail trade, withdrawal, dan deposit. Sisihkan sebagian profit untuk kewajiban pajak.
-
Belajar dari yang profesional. Amati pelaku berpengalaman yang kredibel untuk memahami bagaimana strategi atau tren tertentu berdampak pada mereka di masa lalu. Catat dan ambil kesimpulan.
-
Diversifikasi portofolio. Jangan pernah menginvestasikan uang lebih dari yang siap Anda tanggung kehilangannya, dan pegang teguh aturan emas investor: diversifikasi. Investasikan ke berbagai aset, tidak hanya kripto. Jika kripto bagian dari strategi Anda, pastikan membeli beberapa koin/token agar portofolio lebih seimbang. Pelajari cara membangun portofolio kripto yang seimbang pada artikel kami di sini.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat melindungi diri dari kesalahan paling umum yang menjerat pemula, sekaligus memastikan aset dan profit tetap aman serta compliant.
Apakah artikel ini membantu? Menurut Anda, kesalahan umum mana yang paling sering terjadi? Bagikan di kolom komentar!
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar