
Tarif China Bisa Memicu Lebih Banyak Investasi Crypto, Kata Arthur Hayes
Konflik dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China mengguncang pasar global, namun salah satu pendiri BitMEX, Arthur Hayes, percaya situasi ini dapat mendorong pergeseran menuju investasi cryptocurrency.
Seiring melemahnya yuan dan meningkatnya ketegangan ekonomi, investor China mungkin semakin beralih ke Bitcoin dan aset digital lainnya sebagai cara untuk melindungi kekayaan mereka. Dengan sistem keuangan tradisional menghadapi ketidakpastian yang lebih besar, cryptocurrency bisa menjadi alternatif yang lebih aman bagi mereka yang ingin menjaga modalnya.
Tarif sebagai Pemicu Investasi Crypto
Meskipun tarif dagang terbaru telah menyebabkan penurunan besar di pasar crypto, Arthur Hayes melihat potensi positif dari situasi ini. Ia berpendapat bahwa perang dagang yang sedang berlangsung dapat memicu pelarian modal dari China, dengan crypto menjadi alternatif populer bagi mereka yang ingin melindungi kekayaannya.
Secara khusus, Hayes menyarankan bahwa jika yuan China terus melemah akibat tarif dan tekanan ekonomi, lebih banyak investor China mungkin akan beralih ke Bitcoin dan cryptocurrency lainnya sebagai aset safe haven. Pola yang terlihat pada tahun 2013 dan 2015, ketika China mendevaluasi mata uangnya, berpotensi terulang. Pada masa itu, harga Bitcoin melonjak meski yuan jatuh hampir 2% terhadap dolar AS. Ben Zhou, salah satu pendiri Bybit, juga melihat pola tersebut. Ia mencatat bahwa ketika yuan melemah, modal dari China cenderung mengalir ke Bitcoin, mendorong kenaikan permintaan.
Meski Bitcoin mungkin mendapat perhatian paling besar, Hayes melihat tren ini berdampak pada seluruh pasar crypto. Secara umum, cryptocurrency dapat menjadi aset pilihan bagi mereka yang ingin melakukan lindung nilai terhadap devaluasi mata uang atau kebijakan ekonomi yang tidak pasti. Hal ini bisa menguntungkan tidak hanya Bitcoin tetapi juga altcoin besar lainnya dan token baru, karena investor mendiversifikasi portofolionya sebagai respons terhadap gejolak ekonomi global.
Dampak Tarif yang Meningkat pada Ekonomi China
Inti dari cerita ini adalah perang tarif yang meningkat antara AS dan China. Presiden Donald Trump baru-baru ini mendorong tarif tambahan 50% pada barang-barang China, meningkatkan tekanan pada ekonomi China. AS mengimpor barang senilai $439 miliar per tahun dari China, dan tarif baru ini dapat memperburuk tekanan finansial. China merespons dengan tegas, berjanji akan melawan tarif tersebut.
Konflik yang terus berlangsung ini menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas yuan. Dengan kemungkinan adanya tarif tambahan, banyak yang percaya bahwa bank sentral China mungkin akan turun tangan untuk mendevaluasi yuan lebih jauh guna menyeimbangkan tekanan. Jika itu terjadi, Hayes memprediksi publik China kemungkinan besar akan mencari aset alternatif, seperti Bitcoin, untuk melindungi kekayaan mereka. Kaitan antara ketidakpastian ekonomi dan investasi crypto bukanlah hal baru, namun skenario saat ini bisa membuatnya semakin nyata.
Crypto sebagai Lindung Nilai terhadap Ketidakpastian Ekonomi Global
Bagi banyak orang, daya tarik Bitcoin dan cryptocurrency lainnya terletak pada sifatnya yang terdesentralisasi. Tidak seperti aset keuangan tradisional, crypto tidak dikendalikan oleh bank sentral atau pemerintah, menjadikannya lindung nilai yang menarik terhadap devaluasi mata uang, inflasi, atau ketidakstabilan politik.
Dalam kasus China, ketika pemerintah memberlakukan kontrol modal dan yuan terus kehilangan nilai, crypto menawarkan cara bagi warga untuk memindahkan kekayaannya ke luar jangkauan negara. Analis mencatat bahwa warga kaya China secara historis menggunakan aset digital untuk melindungi kekayaan mereka dan melewati pembatasan pemerintah, mencari lebih banyak kebebasan dalam pergerakan finansial mereka.
Pergeseran perilaku investasi ini menjadi semakin penting seiring semakin dalamnya perang dagang AS-China. Pada 7 April, Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan pada impor China, sementara China merespons dengan deklarasi keras untuk “berjuang sampai akhir.” Seiring meningkatnya ketegangan, potensi ketidakstabilan ekonomi semakin besar, yang dapat mendorong lebih banyak investor China untuk mencari perlindungan di crypto sebagai cara untuk mendiversifikasi kepemilikan dan melindungi diri dari depresiasi mata uang lebih lanjut.
Peran Crypto yang Semakin Besar dalam Investasi Global
Saat kita menyaksikan perang dagang berlangsung dan memantau pergerakan yuan, kemungkinan meningkatnya investasi China dalam Bitcoin tampak semakin nyata.
Dengan tekanan ekonomi global yang meningkat dan eskalasi ketegangan AS-China, Bitcoin bisa muncul sebagai safe haven bagi modal. Jika sejarah berulang, kita mungkin segera melihat lonjakan permintaan Bitcoin dari China—yang berpotensi mendorong harganya semakin tinggi.
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar