
Blockchain dalam Manajemen Rantai Pasok: Studi Kasus
Blockchain membantu banyak perusahaan mengoptimalkan manajemen rantai pasok. Teknologi ini memungkinkan pemantauan perjalanan produk dari awal hingga akhir, memastikan kualitas dan keamanan di setiap langkah. Dengan blockchain, memungkinkan mengumpulkan analitik real-time dan mencegah gangguan, itulah sebabnya semakin banyak perusahaan yang mengimplementasikannya. Dalam artikel ini, kita mempelajari lebih lanjut peran blockchain dalam rantai pasok serta industri dan perusahaan mana saja yang sudah mempermudah operasional bisnisnya menggunakan teknologi ini.
Apa Itu Blockchain?
Blockchain adalah jaringan atau sistem besar yang mencatat semua transaksi dalam kumpulan blok. Setiap blok berisi tautan terenkripsi ke blok sebelumnya, sehingga membentuk rantai yang koheren. Berkat susunan ini, data di blockchain aman dan terlindungi sepenuhnya dari upaya pengubahan.
Blockchain bersifat terdesentralisasi: tidak ada satu “bos” yang mengendalikan seluruh sistem. Sebagai gantinya, blockchain menggunakan teknologi smart contract, yaitu perjanjian yang dieksekusi sendiri dengan aturan yang sudah ditentukan. Otomatisasi ini mempercepat pemrosesan transaksi di jaringan tertentu dan mengurangi risiko kesalahan.
Awalnya blockchain hanya digunakan di bidang mata uang kripto, tetapi seiring waktu, banyak industri lain menyadari besarnya manfaat teknologi ini. Blockchain dalam rantai pasok berperan sebagai teknologi distributed ledger yang memungkinkan informasi disimpan secara terbuka dan aman di internet. Ini bernilai bagi bisnis apa pun.
Keunggulan Blockchain untuk Bisnis
Pelaku usaha melihat potensi blockchain untuk menyederhanakan alur kerja di perusahaan. Salah satunya adalah proses manajemen rantai pasok.
Berikut manfaat teknologi blockchain bagi perusahaan:
-
Transparansi. Blockchain adalah registri terbuka atas catatan transaksi yang dapat dilihat semua peserta jaringan. Keterbukaan ini menjadi peluang besar untuk membangun kepercayaan antara karyawan perusahaan dan pelanggan.
-
Efisiensi yang meningkat. Teknologi blockchain menggantikan sistem kertas dan buku besar tradisional karena seluruh data transaksi disimpan di blockchain secara online. Ini menawarkan otomasi banyak proses yang mempercepat kinerja perusahaan secara umum.
-
Keamanan. Sifat terdesentralisasi blockchain berarti jaringan didistribusikan ke banyak server (node). Untuk menguasai jaringan, penyerang harus mengendalikan >51% node, yang membuat peretasan sangat sulit. Selain itu, setelah data diverifikasi oleh peserta jaringan, data tersebut ditambahkan ke blockchain dan dienkripsi. Informasi tidak dapat diubah, sehingga terlindungi dari serangan siber. Karena itu, blockchain juga dipakai untuk perlindungan data dan kekayaan intelektual.
-
Tahan terhadap kegagalan teknis. Distribusi blockchain ke banyak node menghilangkan single point of failure. Jika salah satu server gagal, basis data blockchain tetap tersedia dan terus beroperasi berkat node lain yang masih berjalan.
Keunggulan-keunggulan ini juga berlaku pada operasi rantai pasok. Berbasis blockchain memungkinkan catatan transaksi diperbarui otomatis saat terjadi perubahan, yang pada gilirannya meningkatkan traceability bagi semua pihak di jaringan. Fitur pemantauan memungkinkan respons cepat terhadap masalah, sehingga rantai pasok menjadi lebih andal dan aman.
Cara Mengimplementasikan Blockchain dalam Rantai Pasok
Untuk mengintegrasikan teknologi blockchain ke rantai pasok secara berhasil, penting melakukannya bertahap dengan menyusun rencana langkah demi langkah terlebih dahulu. Berikut algoritmanya:
1. Tetapkan tujuan. Tentukan apa yang ingin Anda capai dengan blockchain: misalnya meningkatkan keamanan proses atau menambah traceability.
2. Evaluasi sisi teknis. Telusuri pro dan kontra blockchain bagi bisnis Anda untuk memahami apakah teknologi ini cocok dengan kebutuhan dan menjadi solusi yang tepat untuk tantangan rantai pasok Anda.
3. Pilih platform blockchain yang berkualitas. Saat memilih layanan kripto untuk bekerja, nilai aspek keamanan, interoperabilitas, dan skalabilitasnya.
4. Kembangkan proyek pilot. Mulailah implementasi blockchain dengan proyek kecil — misalnya internal. Ini memungkinkan Anda menilai dampak teknologi terhadap bisnis dan membantu membiasakan diri dengan cara kerjanya.
5. Pastikan akurasi data. Sebelum menjalankan proyek besar, periksa seluruh informasi teknis dengan benar agar operasi jaringan berjalan mulus.
6. Perhatikan keamanan. Dalam manajemen rantai pasok, perhatikan langkah keamanan pada node di blockchain yang digunakan: lindungi data rahasia dengan kata sandi dan kode untuk mencegah akses tidak sah.
7. Pantau proses kerja. Awasi kinerja blockchain secara berkala untuk mengevaluasi implementasinya. Ini membantu Anda menyusun penyesuaian atau langkah peningkatan performa jaringan.

Penting juga untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru teknologi blockchain, agar Anda bisa menguji dan mengintegrasikan fitur baru ke proses kerja dan terus meningkatkannya. Misalnya, Anda bisa mempelajarinya di blog Cryptomus. Di sini Anda akan menemukan bukan hanya berita terbaru tentang blockchain, tetapi juga panduan berguna tentang cara bekerja dengan mata uang kripto.
Use Case Utama Blockchain dalam Rantai Pasok
Blockchain dalam rantai pasok menjalankan sejumlah fungsi penting berkat transparansi, traceability, dan kecepatannya. Cara penerapan ini dikenal sebagai use case. Di antaranya: pengelolaan transportasi, pengurangan pemalsuan, pengelolaan penarikan produk (recall), pengurangan biaya, dan penyediaan layanan purnajual. Mari lihat lebih rinci:
-
Pengelolaan transportasi. Ini adalah hal pertama yang biasa diimplementasikan: membantu mengontrol dan mengelola pengiriman barang, menyederhanakan seluruh proses logistik.
-
Pengurangan pemalsuan. Traceability produk berarti barang diperiksa dengan benar di setiap tahap, dan cacat dapat dideteksi tepat waktu. Dengan demikian, blockchain membantu mengurangi pemalsuan dan mencegah kecurangan dokumen.
-
Pengelolaan penarikan produk. Kontrol aspek logistik memungkinkan penentuan lokasi produk. Proses menarik produk yang tidak memenuhi standar menjadi lebih cepat.
-
Pengurangan biaya. Blockchain menyediakan transaksi lintas batas tanpa perantara. Hasilnya, menghemat waktu dan uang.
-
Penyediaan layanan purnajual. Digitalisasi informasi produk membuat layanan purnajual seperti garansi dan perawatan lebih andal dan terkontrol. Misalnya, masa garansi mulai otomatis setelah produk dibeli.
Semua use case blockchain dalam rantai pasok ini bekerja untuk bisnis ritel apa pun. Teknologi ini menyederhanakan operasi bisnis dan menghemat sumber daya.
Use Case per Industri
Tergantung bidang bisnisnya, use case dapat bervariasi. Namun semuanya mengkategorikan proses dan meningkatkan keamanan rantai pasok. Mari lihat bagaimana blockchain bekerja dalam rantai pasok, menggunakan contoh dari berbagai sektor.
Logistik
Blockchain aktif digunakan untuk mengendalikan rantai logistik. Teknologi ini memungkinkan, misalnya, karyawan melacak pengiriman secara real-time dan memperbaiki masalah pada tahap tertentu. Selain itu, blockchain mengotomatiskan proses transportasi melalui smart contract — terlihat dari berkurangnya pekerjaan kertas dan tugas administrasi. Berkat otomasi ini, risiko manipulasi data logistik dan risiko penipuan berkurang hingga mendekati nol.
Keuntungan lain bagi peserta jaringan adalah koordinasi yang lebih baik. Misalnya, operator, pengirim, dan otoritas bea cukai dapat menjalankan fungsinya lebih proaktif dan efisien karena memiliki akses ke rantai.
Perdagangan Lintas Batas
Kontainer barang untuk perdagangan lintas batas sering dipindahkan melalui berbagai moda transportasi. Pelakunya juga multimoda: pengirim, armada truk, perusahaan pelayaran, petugas bea cukai, hingga pemerintah terlibat dalam rantai. Untuk menghindari kesalahan, perdagangan lintas batas mulai memanfaatkan blockchain yang “memaksa” setiap peserta mematuhi aturan. Ini sangat menyederhanakan prosedur: misalnya, smart contract mengotomatiskan proses kepabeanan.
Dalam jenis perdagangan ini, blockchain juga bekerja untuk pembayaran lintas batas. Anda bisa mempelajarinya lebih lanjut dalam panduan ini.
Farmasi
Salah satu penerapan blockchain yang paling populer dalam rantai pasok adalah industri farmasi. Teknologi ini membantu memerangi obat palsu serta memastikan keaslian dan kualitas produk. Berkat blockchain, obat palsu dapat dikeluarkan dari rantai sebelum mencapai konsumen.
Tingkat traceability yang tinggi juga membantu mengidentifikasi dan memperbaiki masalah seperti kemasan terkontaminasi atau salah label dengan cepat. Otomasi teknologi, pada gilirannya, mengurangi tugas administratif perusahaan farmasi dan peserta jaringan lainnya.
Makanan
Use case yang cukup menarik untuk blockchain dalam rantai pasok adalah di sektor makanan. Blockchain di sini memastikan keamanan pangan. Teknologi ini menelusuri perjalanan produk dari tahap produksi hingga rak toko, sekaligus memastikan pengiriman dilakukan pada kondisi suhu yang sesuai.
Jika terjadi kontaminasi atau masalah lain, sumbernya selalu dapat dilacak dan produk bermasalah ditarik tepat waktu. Keamanan yang lebih tinggi dari teknologi blockchain mempersulit pelaku curang mengakses jaringan, serta melindungi pengiriman dari pelabelan palsu.
Keuangan
Berkat kemampuan blockchain menyimpan catatan transaksi yang tak dapat diubah dan aman, teknologi ini aktif digunakan oleh institusi keuangan. Dengan bantuan blockchain, bank dan organisasi lain menyimpan catatan dan melapor ke regulator. Organisasi pun dapat melakukan rekonsiliasi dengan cepat atau meningkatkan layanan keuangan tertentu. Dalam kasus ini, blockchain bertindak sebagai “buku besar” (ledger).
Hal yang sama berlaku di ranah mata uang kripto. Blockchain menyimpan semua informasi tentang data finansial seseorang dan transaksi dengan mata uang kripto tertentu. Seluruh data pemilik aman berkat enkripsi dan keamanan yang ditingkatkan. Penting juga memilih platform yang andal untuk transaksi kripto yang menjaga data dan wallet pengguna tetap aman.
Daftar Perusahaan yang Menggunakan Blockchain
Banyak perusahaan di seluruh dunia telah mengadopsi teknologi blockchain dalam rantai pasoknya. Mulai dari industri makanan hingga otomotif. Berikut beberapa merek terkenal yang sudah mengoptimalkan proses operasional menggunakan blockchain:
-
Walmart. Peritel bahan pangan ini termasuk yang pertama menggunakan blockchain dalam rantai pasoknya. Perusahaan melacak produksi makanan dari petaninya, menawarkan pelanggan kesempatan memverifikasi asal sebelum membeli. Pelacakan produk yang detail memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan menarik barang berkualitas rendah bahkan sebelum sampai gudang.
-
Unilever. Produsen makanan dan produk rumah tangga ini juga menggunakan blockchain. Unilever aktif mengadopsi teknologi ini untuk mengelola industri tehnya. Perusahaan menekankan pelacakan pemasok untuk menjaga kualitas barang di setiap tahap produksi.
-
IKEA. Peritel furnitur ini memanfaatkan blockchain untuk melacak material dan produk. Merek ini juga menunjukkan kepada pelanggan di mana dan bagaimana produk dibuat.
-
De Beers. Perusahaan tambang berlian yang melacak lokasi dan metode penambangan berlian, serta perjalanannya hingga ke toko. Dengan pelacakan cermat, perusahaan memastikan semua berlian asli dan bersertifikat.
-
Ford. Perusahaan ini melacak bahan baku yang masuk ke pabriknya, terutama kobalt. Pemilik merek ingin memastikan mereka mendapatkan bahan baku autentik untuk menjaga kualitas kendaraan yang diproduksi.
Di antara perusahaan lain yang menggunakan blockchain dalam rantai pasoknya adalah Alibaba Group (platform e-commerce) dan Home Depot (pemasok bahan bangunan). Ada juga korporasi yang menerapkan teknologi blockchain pada sebagian mereknya saja: misalnya, Nestlé mengembangkannya pada merek kopi Zoegas.
Teknologi blockchain menawarkan peningkatan transparansi dan keamanan rantai pasok, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi proses. Meski implementasinya tampak menantang, manfaat blockchain melampaui hambatannya. Bagi perusahaan yang ingin tumbuh di dunia yang cepat berubah, blockchain adalah keharusan.
Kami berharap panduan ini membantu Anda memahami apa itu blockchain, dan kini Anda melihat manfaat teknologi ini dalam rantai pasok. Jika masih ada pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar.
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar