
Trading Bitcoin untuk Pemula: Dasar, Jenis, dan Strategi
Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang muncul dan aset digital paling populer. Sejak kemunculannya pada tahun 2009, nilainya terus tumbuh aktif dan menjadi investasi yang menarik karenanya. BTC juga banyak digunakan oleh trader untuk menambah modal. Untuk memahami lebih jauh proses ini, artikel ini akan memberikan informasi tambahan tentang trading Bitcoin, termasuk strategi utama dan jenisnya; Anda juga akan mendapatkan algoritma langkah demi langkah untuk memulai dan melakukannya dengan sukses.
Apa Itu Trading BTC dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Trading BTC berarti membeli dan menjual mata uang digital ini pada waktu yang berbeda. Hal ini mengasumsikan pemantauan terhadap fluktuasi harga, karena bisa menghasilkan keuntungan dari selisihnya. Oleh karena itu, lebih menguntungkan menjual koin saat nilai pasarnya lebih tinggi, serta membelinya ketika harganya lebih rendah.
Trading Bitcoin terjadi di exchange cryptocurrency dan terbuka tujuh hari seminggu, termasuk akhir pekan. Trader melakukan transaksi dengan berbagai jenis order, termasuk market order dan limit order. Limit order berarti aset harus dibeli atau dijual pada harga yang sudah ditentukan, sedangkan market order dilakukan pada harga saat ini. Untuk memilih waktu terbaik menutup transaksi, trader menganalisis kondisi pasar Bitcoin.
Strategi Trading Bitcoin
Pendekatan yang digunakan trader untuk membeli dan menjual koin disebut strategi trading BTC. Strategi ini bisa diterapkan dalam berbagai kondisi pasar dan preferensi trader; tingkat risikonya pun berbeda-beda. Beberapa di antaranya adalah day trading, swing trading, dollar-cost averaging (DCA), HODLing, dan breakout trading. Mari kita bahas satu per satu.
Day Trading
Membeli dan menjual BTC dalam satu hari adalah ciri utama strategi day trading. Pendekatan ini bertujuan memanfaatkan fluktuasi harga singkat sekaligus menghindari risiko perubahan mendadak yang bisa terjadi di malam hari. Karena day trading membutuhkan pemantauan pasar yang cermat, trader menggunakan grafik dan indikator (seperti RSI) untuk memprediksi pergerakan harga.
Swing Trading
Swing trading berarti menahan BTC selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Trader mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga jangka menengah yang lebih signifikan daripada fluktuasi harian. Strategi ini cocok bagi investor yang ingin memperoleh keuntungan dari pergerakan harga BTC tetapi tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk terus memantau pasar.
HODLing
Strategi menahan BTC dalam jangka panjang dikenal sebagai HODLing. Strategi ini melibatkan aktivitas trading yang minim namun menekankan keuntungan jangka panjang, tanpa terlalu memperhatikan fluktuasi harian atau mingguan. Alasannya adalah para pendukung strategi ini sangat percaya pada Bitcoin dan mengharapkan kenaikan nilainya seiring pertumbuhan jaringan.
Dollar-Cost Averaging (DCA)
Terlepas dari harga pasar Bitcoin, strategi dollar-cost averaging adalah berinvestasi sejumlah uang secara konsisten dalam cryptocurrency. Misalnya, Anda berinvestasi $1000 pada Bitcoin setiap bulan. Dengan cara ini, Anda bisa merata-ratakan nilai koin dan menghindari volatilitas. Anda membeli lebih banyak BTC ketika harga rendah dan lebih sedikit ketika harga tinggi. Bagi trader yang ingin profit dari BTC tanpa harus menghadapi risiko fluktuasi pasar, DCA adalah pilihan terbaik.
Breakout Trading
Strategi breakout trading digunakan ketika harga Bitcoin menembus level resistance (harga tertinggi) atau support (harga terendah). Misalnya, jika BTC diperdagangkan di antara $60,000–$65,000 selama beberapa minggu, lalu menembus di bawah $60,000 atau di atas $65,000, maka disebut “breakout”. Trader membeli atau menjual BTC pada momen ini untuk meraih keuntungan dari lonjakan harga mendadak.

Jenis Trading Bitcoin
Berbeda dengan strategi, jenis trading Bitcoin berfokus pada cara spesifik dalam membeli atau menjual aset digital. Misalnya, ada trader yang menahan BTC sebagai investasi jangka panjang, sementara yang lain lebih suka meraih keuntungan secepat mungkin. Mari kita bahas jenis-jenis ini lebih detail.
Spot Trading
Spot trading adalah membeli dan menjual Bitcoin dengan segera pada harga saat ini. Ini juga dikenal sebagai trading jangka pendek. Anda membeli BTC secara langsung dan menjadi pemilik cryptocurrency begitu transaksi selesai. Setelah itu, Anda bebas menahannya, menjual, atau menariknya. Spot trading tersedia di exchange seperti Binance dan Coinbase.
Jangan lewatkan juga platform seperti Cryptomus untuk mencoba spot trading. Ada lebih dari 100 pasangan trading di sini, dengan BTC sebagai yang utama. Anda juga bisa memanfaatkan pelacakan harga real-time dan grafik untuk perencanaan trading, plus komisi yang sangat rendah.
Margin/Leverage Trading
Margin trading dengan leverage berarti Anda meminjam dana dari exchange untuk melakukan transaksi Bitcoin. Dengan modal awal kecil, Anda bisa mengendalikan jumlah BTC lebih besar menggunakan leverage.
Misalnya, jika harga BTC $65,000 dan Anda hanya punya $20,000, dengan leverage 5x Anda bisa membeli BTC senilai $100,000. Dengan leverage itu, kenaikan 4% harga koin berarti profit 20% dari modal awal; tetapi jika harga turun, Anda bisa terkena likuidasi dan kehilangan uang. Karena risikonya tinggi, margin trading biasanya hanya dipilih oleh trader berpengalaman. Binance dan Bybit menyediakan opsi ini.
Futures Trading
Dalam futures trading, investor menandatangani kontrak untuk membeli atau menjual BTC pada harga tertentu di tanggal yang sudah ditetapkan di masa depan. Jika harga pasar lebih tinggi pada saat jatuh tempo, maka trader untung. Jika harga BTC turun, trader merugi.
Trader yang memahami tren pasar biasanya memilih futures trading. Exchange seperti FTX, Binance, dan Bybit menyediakan opsi ini.
Options Trading
Mirip dengan futures, options trading juga melibatkan pembelian atau penjualan BTC di masa depan. Bedanya, option memberikan fleksibilitas kepada trader untuk menutup transaksi lebih awal jika diperlukan. Misalnya, ketika diprediksi nilai cryptocurrency akan naik atau turun, trader bisa menggunakan option. Platform seperti OKX dan MEXC menawarkan layanan ini.
Short Selling
Short selling memungkinkan keuntungan ketika harga Bitcoin turun. Trader meminjam BTC dari broker (exchange), menjualnya dengan harga pasar saat ini, lalu membelinya kembali saat harga lebih rendah untuk mengembalikan pinjaman, dan menyimpan selisihnya sebagai profit. Namun, jika harga BTC naik, trader justru mengalami kerugian. Binance dan Bybit menyediakan opsi short selling.
Arbitrage
Arbitrage dalam trading Bitcoin berarti meraih keuntungan dari perbedaan harga di berbagai exchange. Trader membeli BTC di satu platform dengan harga lebih rendah lalu menjualnya di exchange lain dengan harga lebih tinggi. Meskipun risikonya relatif kecil, Anda harus bergerak cepat karena perbedaan harga biasanya cepat hilang. Exchange seperti Cryptomus atau Kraken cocok untuk arbitrage.
Automated Trading (Bots)
Automated trading dengan bot Bitcoin menggunakan software yang secara otomatis melakukan transaksi berdasarkan strategi dan kondisi pasar. Berbeda dengan metode manual, bot bisa mengambil keputusan lebih cepat dan akurat karena terus memantau data pasar. Namun, untuk menggunakannya dengan benar, trader perlu memilih strategi yang tepat dan memiliki keterampilan teknis. Layanan seperti Cryptohopper dan Pionex dapat membantu dalam implementasi bot trading.
Cara Memulai Trading Bitcoin
Mari lihat lebih detail bagaimana trading Bitcoin dilakukan di exchange cryptocurrency. Apa pun strategi yang digunakan, langkah-langkahnya sama karena prosedurnya serupa di semua platform. Berikut algoritma langkah demi langkah:
- Langkah 1: Pilih jenis dan strategi trading. Tentukan metode trading Bitcoin yang paling sesuai untuk Anda dari daftar yang telah kami bahas.
- Langkah 2: Pilih crypto exchange. Tentukan platform untuk trading Bitcoin. Pastikan mendukung metode trading yang Anda pilih serta memiliki basis pengguna luas dan keamanan kuat. Misalnya, strategi spot bisa dilakukan di exchange Cryptomus yang menggunakan AML dan 2FA.
- Langkah 3: Buat akun. Daftarkan nama dan email Anda. Lakukan verifikasi KYC dengan dokumen identitas dan foto selfie.
- Langkah 4: Danai akun Anda. Deposit dana dalam bentuk crypto atau fiat. Beberapa exchange mendukung kartu kredit/debit.
- Langkah 5: Pilih pasangan trading. Pastikan jumlah BTC yang ingin Anda beli sesuai dengan saldo Anda. Contoh: jika ingin membeli BTC seharga $95,000, Anda harus memiliki setara dalam USDT atau USDC (pasangan “BTC/USDT” atau “BTC/USDC”).
- Langkah 6: Lakukan transaksi. Masukkan detail order (market atau limit), konfirmasi, lalu pantau posisi Anda.
Tips Trading BTC agar Lebih Menguntungkan
Saat trading Bitcoin, gunakan strategi hati-hati untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan. Berikut beberapa tips penting:
- Pilih exchange yang terpercaya. Pastikan platform aman dan memiliki komisi rendah.
- Pantau pasar. Ikuti berita terbaru tentang Bitcoin dan pasar crypto secara umum.
- Gunakan analisis teknikal. Belajar membaca grafik harga BTC dan indikator teknis untuk memahami pola pasar.
- Kelola risiko. Jangan gunakan uang pinjaman berlebihan, dan hanya trading dengan dana yang siap Anda tanggung jika rugi.
Dengan mengikuti tips ini, Anda bisa trading BTC lebih aman dan menguntungkan. Meski pengalaman akan membantu, jangan lupakan betapa tak terduganya pasar crypto. Dengan begitu, jenis dan strategi trading yang Anda pilih akan membawa hasil positif.
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar