Apa Itu Travel Rule dalam Crypto?

Meningkatnya penggunaan cryptocurrency membuat regulasi seperti Travel Rule semakin relevan. Aturan ini mengharuskan bisnis untuk berbagi informasi tertentu tentang pengirim dan penerima untuk meningkatkan keamanan transaksi. Mematuhi aturan ini sangat penting bagi platform cryptocurrency yang ingin beroperasi secara sah dan sesuai dengan hukum.

Apa Itu Travel Rule dalam Cryptocurrency?

Travel Rule, yang merupakan bagian dari Rekomendasi 16 Financial Action Task Force (FATF), awalnya dibuat untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme dalam sistem keuangan tradisional. Seiring berjalannya waktu, aturan ini diperluas untuk mencakup aset digital.

Travel Rule mengharuskan Penyedia Layanan Aset Virtual (VASPs), seperti bursa cryptocurrency, dompet, dan kustodian, untuk mengumpulkan dan berbagi detail identifikasi tentang pengirim dan penerima ketika mentransfer aset virtual. Hal ini membantu memastikan data pribadi mengikuti transaksi, sehingga memudahkan pelacakan dana dan pencegahan aktivitas ilegal.

Siapa yang Terpengaruh oleh Travel Rule?

Travel Rule tidak berlaku untuk setiap pengguna crypto, namun sangat penting bagi bisnis. Jika Anda mengoperasikan platform yang menukar crypto dengan fiat, menukar aset digital, memproses transfer crypto, atau mengamankan dana pengguna, kemungkinan besar Anda termasuk dalam definisi VASP. Ini berarti Anda diharapkan untuk mematuhi Travel Rule.

Regulasi ini juga bisa mencakup platform DeFi dan P2P, tergantung pada interpretasi hukum di masing-masing kasus. Salah satu rincian penting adalah bahwa ketika crypto dikirim ke dompet yang tidak dikelola, platform pengirim tidak diwajibkan memberikan data pribadi kepada penerima. Namun, data tersebut harus dikumpulkan dan disimpan untuk keperluan regulasi.

Persyaratan Inti dari Travel Rule

Travel Rule mengharuskan tidak hanya pengumpulan data, tetapi juga verifikasi dan pemantauan yang berkelanjutan. VASP yang mengirimkan dana harus:

• Memverifikasi pengirim untuk memastikan transfer tersebut sah.
• Meminta informasi pribadi lengkap seperti nama, alamat dompet, dan informasi penting lainnya.
• Menyampaikan informasi yang terkumpul kepada VASP penerima.
• Memeriksa daftar sanksi untuk memastikan pengirim tidak terlibat dalam aktivitas ilegal.

VASP penerima juga bertanggung jawab untuk:

• Memverifikasi keakuratan data yang diterima dari VASP pengirim.
• Menyimpan catatan transaksi dengan aman dan terorganisir.
• Waspada terhadap aktivitas mencurigakan selama transaksi berlangsung.

Aturan ini membedakan berdasarkan ukuran transaksi. Untuk transaksi di bawah $1,000, VASP hanya meminta informasi dasar: nama, alamat dompet, dan referensi transaksi. Verifikasi mungkin diperlukan ketika tindakan yang tidak biasa terjadi. Untuk transaksi besar, informasi tambahan seperti nama lengkap, data akun, dan terkadang verifikasi identitas atau alamat mungkin diperlukan.

Standar Internasional yang Berbeda

Meskipun FATF merekomendasikan ambang batas $1,000, negara-negara mengambil pendekatan yang berbeda. Beberapa menetapkan batasannya sendiri, sementara yang lain tidak memiliki batas sama sekali, menciptakan jaringan regulasi yang kompleks. Beberapa yurisdiksi mewajibkan pelaporan transaksi secara penuh tanpa memandang ukuran, sementara yang lain hanya melakukannya untuk jumlah di atas ambang batas.

Ketiadaan konsistensi ini menimbulkan tantangan, terutama saat mentransfer crypto antar negara. Beberapa negara mewajibkan rincian transaksi penuh, sementara yang lain hanya meminta ini untuk jumlah yang lebih besar. Seiring perubahan aturan, tim kepatuhan harus menyesuaikan diri secara berkala.

Bagaimana Cara Mematuhi Travel Rule?

KYC (Know Your Customer) adalah bagian penting dari mematuhi Travel Rule. Dengan memverifikasi identitas pengguna sebelum transaksi, platform dapat lebih mudah mengikuti Travel Rule dan menghindari berurusan dengan akun yang mencurigakan atau ilegal.

Namun, mengikuti aturan ini berarti lebih dari sekedar mengumpulkan data melalui verifikasi KYC. Ini memerlukan integrasi yang lancar dan menjaga operasi tetap berjalan dengan baik. Solusi yang baik harus dapat menangani banyak transaksi sekaligus tanpa masalah. Solusi tersebut juga harus memiliki pemeriksaan anti-pencucian uang (AML) untuk mendeteksi sanksi baru dan aktivitas mencurigakan, sambil melindungi data sensitif sesuai dengan hukum privasi lokal.

Hal lain yang penting adalah kemampuan untuk mendukung berbagai protokol pesan karena Penyedia Layanan Aset Virtual (VASPs) menggunakan berbagai sistem. Solusi tersebut harus mudah ditambahkan dan tidak mengganggu proses yang sudah ada, sehingga kepatuhan tidak menyulitkan pengguna.

Cryptomus berdiri sebagai platform terpercaya yang memenuhi Travel Rule dan standar kepatuhan internasional. Ini memastikan bahwa setiap transaksi di platform transparan dan aman, memperkuat kepercayaan dengan pengguna dan mitra.

Peran Travel Rule dalam Cryptocurrency

Travel Rule mungkin terlihat seperti tantangan, tetapi sebenarnya membantu membuat transaksi crypto lebih aman dan dapat diandalkan. Dengan menyertakan detail penting pada setiap transfer, aturan ini membantu memerangi uang "kotor" dan meningkatkan pandangan pemerintah serta regulator terhadap cryptocurrency.

Diskusi tentang keseimbangan antara privasi dan transparansi masih berlangsung. Sementara beberapa orang menentang pengumpulan data yang terlalu banyak, aturan ini diperlukan karena cryptocurrency semakin bergabung dengan keuangan tradisional. Seiring perubahan undang-undang, kepatuhan akan menjadi faktor kunci bagi perusahaan. Cryptomus, misalnya, sudah menyesuaikan diri dengan persyaratan regulasi, membantu menciptakan pasar crypto yang lebih aman dan dapat diandalkan.