Apa Itu Order Book?

Tertarik trading crypto tetapi belum tahu apa itu order book? Di artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci alat finansial ini yang membantu Anda membaca suasana pasar crypto, membuka posisi tepat waktu, dan meningkatkan profit.

Apa Arti Order Book?

Order book adalah daftar elektronik semua limit order beli (bid) dan jual (ask) yang masih aktif untuk suatu aset, diurutkan berdasarkan harga. Anda bisa melihat volume pesanan beli dan jual di tiap level harga, sehingga terlihat permintaan pasar dan potensi pergerakan harga. Sederhananya, ini adalah alat yang menampilkan niat pelaku pasar: siapa yang ingin membeli atau menjual aset, pada harga berapa, dan sebanyak apa. Tampilan ini bukan hanya mencatat niat, tetapi juga menunjukkan “suhu” pasar secara real time, membantu trader memahami permintaan–penawaran dan mengambil keputusan yang lebih tepat.

Order book tersedia di hampir semua exchange crypto. Misalnya, pada Cryptomus untuk spot trading, Anda dapat melihat order book yang terbagi dua warna: bagian ask berwarna merah di atas, dan bid berwarna hijau di bawah. Anda juga bisa memilih menampilkan hanya ask atau hanya bid sesuai kebutuhan.

Bagaimana Cara Kerja Order Book?

Bayangkan aliran pesanan yang terus berubah. Setiap kali trader memasang limit order beli atau jual, pesanan itu muncul di order book. Jika pada saat yang sama ada pesanan lawan, keduanya akan dicocokkan otomatis dan transaksi terjadi. Jika tidak ada kecocokan, pesanan akan tetap menunggu hingga pasar “menemukannya”.

Order book diperbarui secara real time. Tindakan apa pun—memasang pesanan baru, mengubah harga, atau membatalkan—langsung tercermin dalam strukturnya. Jika Anda pembeli, limit order akan ditambahkan sesuai harga yang bersedia Anda bayar. Jika Anda penjual, pesanan akan tercatat sesuai harga yang bersedia Anda terima. Dengan begitu, order book selalu menampilkan keseimbangan kekuatan antara penjual dan pembeli saat ini.

Penting dipahami: hanya market order yang menggerakkan order book. Berbeda dari limit order yang “menunggu” hingga dicocokkan, market order dieksekusi seketika pada harga terbaik yang tersedia. Contoh, jika seorang trader ingin menjual 4 SUI dengan market order dan order book berisi bid 2 SUI di $3 dan 2 SUI di $2,5, maka market order akan “menghabiskan” kedua level tersebut—hasilnya, 2 SUI terjual di $3 dan 2 SUI di $2,5 dengan total $11. Proses ini menggeser harga tersedia berikutnya karena market order membersihkan sebagian limit order.

Di pasar dengan high-liquidity, pergerakan order book bisa sangat cepat, sementara pada aset kurang likuid, perubahan cenderung lebih lambat.

Bagian-Bagian Kunci Order Book

Untuk menggunakan order book secara efektif, pahami komponen utamanya dan bagaimana hubungan antarkomponen:

• Sisi Bid — pesanan beli (ditampilkan hijau). Mencerminkan permintaan: makin tinggi harga bid, makin kuat minat beli. Biasanya diurutkan menurun dari harga tertinggi.
• Sisi Ask — pesanan jual (ditampilkan merah). Mencerminkan suplai: makin rendah harga ask, makin agresif minat jual. Diurutkan menaik dari harga terendah.
• Spread — selisih antara bid tertinggi dan ask terendah; indikator likuiditas (spread kecil = pasar lebih likuid).
• Puncak order book — area dengan bid tertinggi dan ask terendah saat ini; biasanya tereksekusi lebih dulu karena paling dekat dengan harga pasar.
• Amount — total kuantitas aset yang ingin dibeli/ dijual di suatu harga. Contoh, sepuluh trader masing-masing ingin membeli dua Bitcoin pada harga yang sama → total 20 BTC.
• Total — nilai transaksi dalam satuan moneter (mis. USDT): amount × harga pesanan. Misal membeli 20 BTC di 94.000 USDT/BTC berarti total 1.880.000 USDT. Angka dapat berubah mengikuti harga pasar.

Memahami komponen ini membantu trader membaca data pasar lebih akurat, mengambil keputusan terinformasi, dan mengelola posisi dengan efektif.

Cara Membaca Order Book

Ikuti kiat berikut:

1. Identifikasi sisi: bedakan sisi bid (beli) dan ask (jual). Amati keduanya untuk melihat di mana minat pasar utama berada.
2. Cek level harga & amount: tiap level menunjukkan harga dan jumlah pada harga itu. Kuantitas besar = likuiditas dan minat tinggi.
3. Analisis spread: makin sempit → pasar lebih likuid; makin lebar → likuiditas lebih tipis/volatilitas berpotensi lebih tinggi.
4. Amati arus pesanan: perhatikan dinamika perubahan dari waktu ke waktu—peningkatan/penurunan pada level tertentu mencerminkan sentimen.
5. Pantau dampak transaksi: eksekusi mengurangi volume di order book. Pola ini memberi sinyal potensi pergerakan harga.
6. Bandingkan indikator lain: gabungkan dengan grafik harga dan technical indicators untuk gambaran pasar yang lebih lengkap.

Dengan interpretasi yang benar, data order book memberi keunggulan signifikan untuk mengeksekusi transaksi pada momen tepat.

Cara Memakai Order Book dalam Trading

Beberapa strategi pemanfaatan:

• Analisis likuiditas: banyaknya pesanan mencerminkan likuiditas tinggi → beli/jual lebih mudah tanpa gejolak harga besar. Jumlah pesanan sedikit → likuiditas rendah dan potensi kesulitan eksekusi.
• Dukungan & resistansi: kluster bid besar = dukungan kuat; kluster ask besar = resistansi pada level tersebut.
• Memprediksi pergerakan: jumlah unfilled order di berbagai level bisa memberi petunjuk arah gerak pasar berikutnya.

Kesimpulannya, order book adalah alat bernilai untuk memahami permintaan–penawaran di pasar crypto. Bagi trader, order book membantu meminimalkan risiko, menemukan titik masuk/keluar optimal, dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang cepat berubah. Menguasai order book membuka jalan menuju trading yang lebih stabil dan menguntungkan.

Apakah artikel ini bermanfaat? Tulis pendapat Anda di komentar dan tetap ikuti blog Cryptomus agar semakin melek crypto!