
Spekulasi Meningkat Tentang Integrasi SWIFT dengan Ripple’s XRP Ledger
Dalam beberapa bulan terakhir, spekulasi tentang kemungkinan jaringan perbankan global SWIFT mengadopsi Ripple’s XRP Ledger (XRPL) untuk mempercepat pembayaran lintas batas semakin meningkat. Namun, masalah ini tetap kompleks.
Meskipun XRPL menawarkan kecepatan dan likuiditas yang bisa menarik minat bank, SWIFT tetap berhati-hati terhadap teknologi baru. Menggunakan XRPL dalam sistem yang memproses triliunan dolar setiap tahun secara alami menimbulkan pertanyaan terkait keamanan, praktikabilitas, dan regulasi.
Pembaruan Kolaborasi XRP dan SWIFT
Per September 2025, SWIFT telah melakukan uji coba teknologi distributed ledger melalui program pilot dengan beberapa blockchain, termasuk XRPL dan Hedera. Uji coba ini dirancang untuk melihat apakah blockchain dapat meningkatkan proses pembayaran lintas batas SWIFT tanpa menggantikan sistem pesanannya saat ini.
Ripple telah melihat peningkatan adopsi di kalangan institusi. Inisiatif seperti stablecoin RLUSD dan dana pasar uang tokenized menunjukkan bahwa XRPL dapat digunakan lebih dari sekadar spekulasi. Beberapa bank sedang menjajaki solusi ini, dan regulasi AS yang lebih jelas telah mengurangi sebagian ketidakpastian terkait XRP.
Namun, SWIFT belum mengumumkan rencana formal untuk menggunakan XRP secara penuh. Jaringan ini fokus pada interoperabilitas, artinya XRPL hanyalah salah satu dari beberapa blockchain yang sedang dipertimbangkan. SWIFT memilih untuk menjaga opsi tetap terbuka daripada terpaku pada satu solusi tunggal.
Bagaimana XRPL Cocok dengan Rencana SWIFT
SWIFT selalu menggambarkan dirinya sebagai fasilitator netral, fokus menyediakan sistem pesan yang andal untuk lebih dari 11.000 institusi anggota di seluruh dunia. Hal ini membuat adopsi penuh satu aset digital seperti XRP menjadi tidak mungkin. Sebaliknya, SWIFT menguji solusi DLT “plug-and-play” yang memungkinkan bank mencoba jalur pembayaran berbeda berdasarkan kebutuhan likuiditas dan kepatuhan.
Secara teknis, XRPL sangat cocok dengan rencana modernisasi SWIFT. Sistem konsensusnya menyelesaikan transaksi dalam tiga hingga lima detik dengan biaya sangat rendah, meningkatkan efisiensi dibanding perbankan tradisional. On-Demand Liquidity RippleNet menunjukkan contoh praktis penggunaan XRP untuk pembayaran lintas batas, dan kompatibilitas ISO 20022 memastikan standar regulasi masa depan terpenuhi.
Namun, kemampuan teknis saja tidak menjamin adopsi. Meskipun XRPL dapat bekerja dalam sistem SWIFT, jaringan kemungkinan akan mempertahankan beberapa jalur, mengevaluasi kinerja dan minat bank sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Pertimbangan Regulasi dan Institusional
Ripple telah menyelesaikan sebagian besar ketidakpastian regulasi di AS, sehingga menurunkan risiko bagi institusi yang mengevaluasi XRPL. Secara global, XRP masih diperlakukan dengan hati-hati dibandingkan mata uang digital bank sentral dan stablecoin yang diatur. Bank umumnya memilih aset yang meminimalkan hambatan kepatuhan, itulah sebabnya deposit tokenized dan stablecoin sering diadopsi lebih cepat oleh institusi.
Minat institusi terhadap XRPL juga terus meningkat. Stablecoin RLUSD Ripple, yang disetujui untuk kepatuhan Syariah, memperluas akses ke pasar keuangan Islam. Institusi besar seperti DBS dan Franklin Templeton sudah menguji dana tokenized di XRPL. Seiring likuiditas meningkat, SWIFT bisa mempertimbangkan XRPL sebagai opsi penyelesaian yang praktis.
Skenario yang paling mungkin adalah XRPL berfungsi dalam sistem multi-jalur. SWIFT dapat membiarkan bank anggota memilih dari XRPL, Hedera, Ethereum, atau aset tokenized lain berdasarkan kepatuhan, likuiditas, dan biaya. Pendekatan ini menjaga netralitas SWIFT sambil memungkinkan penyelesaian berbasis blockchain yang praktis.
Skenario Kolaborasi yang Realistis
Meski minat tinggi, SWIFT kemungkinan tidak akan hanya mengandalkan XRP atau menjadikannya platform utama untuk pembayaran global. XRPL bisa menjadi salah satu dari beberapa alat bagi bank yang mencari penyelesaian cepat dan likuid.
Waktu adopsi masih belum pasti, tetapi program pilot mungkin muncul sekitar 2026–2027, setelah migrasi ISO 20022 dan pengembangan likuiditas tokenized lebih lanjut. Meski antusiasme tinggi, realitas teknis dan regulasi tetap penting. Kisah XRP-SWIFT menunjukkan bahwa bank tradisional menjajaki blockchain dengan hati-hati, dengan adopsi terjadi secara bertahap.
Singkatnya, XRPL mungkin memainkan peran penting namun terukur. Ini bisa membantu bank meningkatkan efisiensi, sementara SWIFT tetap menjaga pendekatan netral untuk fleksibilitas dalam sistem keuangan global.
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar