
SEC Pertimbangkan Staking ETF Ethereum Setelah Diskusi dengan BlackRock
Pada 9 Mei 2025, BlackRock mengadakan pertemuan tertutup dengan Crypto Task Force dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), sebuah diskusi yang bisa memengaruhi masa depan investasi crypto. Biasanya pertemuan seperti ini berjalan tenang, namun kali ini berbeda. Topik yang dibahas mencakup staking dalam ETF, sekuritas yang ditokenisasi, dan pembaruan regulasi untuk aset digital, menunjukkan hubungan yang semakin erat antara keuangan tradisional dan blockchain.
Fokus utama adalah pada Ethereum, khususnya bagaimana mengintegrasikan mekanisme Proof-of-Stake ke dalam produk investasi yang teregulasi. BlackRock, yang dikenal dengan iShares Bitcoin Trust (IBIT), kini mendorong ETF crypto dengan fitur staking. Ini merupakan perubahan besar dari model ETF pasif biasa dan bisa memungkinkan investor arus utama memperoleh hasil berbasis blockchain.
Bagaimana Staking Bisa Mengubah ETF Ethereum?
Staking adalah cara untuk membantu mengamankan blockchain Proof-of-Stake seperti Ethereum. Pengguna mengunci ETH mereka dan mendapatkan imbalan, mirip dengan dividen dalam keuangan tradisional. Hingga saat ini, hal ini sebagian besar hanya tersedia bagi mereka yang memegang ETH langsung atau institusi yang menggunakan validator pihak ketiga. BlackRock, bagaimanapun, ingin mengubah itu.
Dalam pertemuan baru-baru ini, BlackRock memperkenalkan rencana untuk memasukkan staking ke dalam ETF. Menurut sebuah memo SEC, BlackRock telah menguraikan “pertimbangan untuk ETP dengan kemampuan staking,” yang menunjukkan bahwa mereka mungkin mendorong perubahan pada struktur dana Undang-Undang 1940 agar dapat mengakomodasi aset yang di-stake. Jika disetujui, ini bisa mengubah ETF Ethereum dari sekadar pelacak pasif menjadi investasi penghasil pendapatan, menandai pergeseran besar dari model ETF tradisional yang hanya berfokus pada kepemilikan aset.
Namun, ada tantangan. Staking menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang memegang kustodian, bagaimana pajak dikenakan atas imbalan, dan apakah imbalan tersebut dapat dianggap sebagai sekuritas. SEC dilaporkan sedang meninjaunya dengan seksama. Itulah mengapa pertemuan ini bukan sekadar presentasi—tetapi langkah menuju pembentukan kerangka regulasi.
Robert Mitchnick, Kepala Aset Digital BlackRock, menekankan bahwa ETF Ethereum tanpa staking bisa kalah kompetitif dibandingkan dengan memegang ETH secara langsung. Jika staking menjadi bagian dari desain ETF, itu bisa mengubah cara investor ritel dan institusional membuat keputusan, dari sekadar kenyamanan menjadi pertimbangan potensi imbal hasil.
Tokenisasi dan Jalan Menuju Aturan yang Jelas
Meskipun staking menjadi sorotan, usulan BlackRock lebih luas. Perusahaan ini juga membahas tokenisasi—mengubah aset seperti Treasury menjadi instrumen keuangan berbasis blockchain. Hal ini sudah terjadi, contohnya BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund (BUIDL). Dana ini beroperasi di Ethereum dan memegang sekuritas Treasury AS yang ditokenisasi.
Bagi BlackRock, tokenisasi bukan tentang spekulasi crypto; ini tentang meningkatkan infrastruktur inti sistem keuangan—penyelesaian transaksi lebih cepat, kepemilikan yang jelas, dan audit real-time. Semua ini adalah perubahan praktis yang meningkatkan cara kerja pasar.
Namun, ada pertanyaan hukum. BlackRock menanyakan apakah undang-undang saat ini, seperti Undang-Undang 1933 dan 1940, dapat mengakomodasi perubahan ini tanpa revisi besar. Menurut memo SEC, regulator terbuka untuk menafsirkan hukum yang ada agar hal ini bisa berhasil, selama perlindungan investor tetap terjaga.
Pendekatan ini mengisyaratkan tujuan yang lebih besar: bukan hanya ETF dengan staking, tetapi sistem keuangan yang sebagian beroperasi di blockchain sambil tetap berada di bawah pengawasan regulasi.
Perubahan Nada di SEC
Salah satu kesimpulan penting dari pertemuan ini adalah perubahan nada dari SEC. Di bawah ketua sebelumnya Gary Gensler, lembaga ini mengambil sikap keras terhadap crypto, sering bertindak tanpa aturan yang jelas. Banyak kasus kini terhenti atau dibatalkan. Namun hari ini, pemimpin SEC seperti Peirce dan Atkins lebih terbuka untuk bekerja sama dengan industri.
Peirce sudah lama mendukung kerangka kerja yang mendorong inovasi sambil melindungi investor. Atkins, seorang pendukung aset digital yang diatur dengan baik, baru-baru ini mengatakan bahwa ia melihat “manfaat besar” dalam mengintegrasikan tokenisasi dan staking secara bertanggung jawab ke dalam keuangan arus utama.
Usulan BlackRock memang berani, tetapi didasarkan pada realitas hukum dan pasar. Mereka menunjukkan bahwa industri keuangan kini melihat blockchain bukan lagi eksperimen, melainkan fondasi masa depan. Dengan semakin banyak dukungan dari regulator dan institusi, staking ETF Ethereum bisa segera menjadi kenyataan.
Apa Arti Pertemuan Ini untuk ETF Ethereum?
Meskipun SEC belum membuat keputusan akhir tentang staking dalam ETF, kemajuan jelas sedang dibuat. Keterlibatan BlackRock menambah kredibilitas pada diskusi, menunjukkan bahwa adopsi skala besar bisa menyusul jika regulasi diperjelas.
Jika disetujui, staking ETF Ethereum bisa menjadi titik balik—bukan hanya untuk produk crypto, tetapi juga untuk cara keuangan tradisional merespons inovasi terdesentralisasi. Banyak yang akan bergantung pada seberapa cepat aturan berubah. Namun dengan BlackRock yang mendorong agenda dan SEC yang lebih terlibat, jalannya ke depan tampak semakin mungkin.
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar