Aturan Kripto Baru di Hong Kong Bisa Membuka Pasar Asuransi $82 Miliar

Hong Kong semakin dekat untuk memasukkan aset digital ke dalam sistem keuangannya. Otoritas Asuransi kota tersebut (IA) telah mengusulkan aturan baru yang memungkinkan perusahaan asuransi berinvestasi dalam cryptocurrency dan infrastruktur terkait. Jika disetujui, ini bisa menjadi pasar asuransi Asia besar pertama yang memperbolehkan hal ini, berpotensi membawa miliaran modal institusional ke kripto.

Kerangka Regulasi dan Risiko

Dalam kerangka draft, aset kripto akan dikenai risiko 100%. Artinya, perusahaan asuransi harus menahan modal sebesar nilai penuh kepemilikan kripto mereka. Meskipun ketat, analis mengatakan ini memberi perusahaan asuransi cara jelas untuk berinvestasi dalam aset digital tanpa melanggar aturan.

Stablecoin akan diperlakukan berbeda. Risiko mereka mencerminkan mata uang fiat yang mereka tautkan, menjadikannya opsi lebih efisien bagi investor yang berhati-hati. Perusahaan asuransi mungkin mulai dengan stablecoin sebelum beralih ke aset yang lebih volatil seperti Bitcoin atau Ethereum. Program lisensi stablecoin Hong Kong, yang diluncurkan pada Agustus lalu, diperkirakan akan mengeluarkan lisensi pertamanya awal tahun depan.

Aturan ini juga mendorong investasi dalam infrastruktur, terutama proyek di Hong Kong dan Northern Metropolis dekat perbatasan Tiongkok. Dengan menghubungkan kripto dan infrastruktur, regulator mendorong modal swasta untuk membiayai proyek penting.

Potensi Investasi Asuransi

Sektor asuransi Hong Kong cukup besar. Pada 2024, 158 perusahaan asuransi berlisensi menghasilkan hampir HK$635 miliar ($82 miliar) dalam premi bruto. Bahkan bagian kecil dari angka ini bisa menyediakan likuiditas signifikan untuk pasar kripto dan menarik pemain institusional.

Perusahaan asuransi mungkin tetap berhati-hati. Investasi kripto membawa risiko tinggi, dan hal operasional seperti kustodi, penilaian, dan manajemen risiko tetap rumit. Periode konsultasi dari Februari hingga April 2026 memberi pemangku kepentingan kesempatan untuk memberi masukan, sehingga aturan final bisa berbeda dari draft.

Kerangka ini juga dapat mendorong investasi lebih luas dalam infrastruktur lokal. Banyak perusahaan asuransi mencari aset alternatif untuk diversifikasi, dan menggabungkan kripto dengan proyek dunia nyata bisa membantu menyeimbangkan risiko dengan pertumbuhan.

Posisi Hong Kong di Asia

Hong Kong mengambil pendekatan yang sangat berbeda dibanding pusat keuangan Asia lainnya. Singapura membatasi perdagangan kripto ritel dan mengharuskan tes kesadaran risiko. Korea Selatan perlahan mengangkat larangan institusional, tetapi masih mencegah bank dan asuransi memegang kripto secara langsung. Jepang tidak mengizinkan cryptocurrency dalam investasi asuransi, meskipun ini mungkin berubah pada 2026.

Perbedaan ini membuat Hong Kong menjadi gerbang potensial untuk investasi kripto institusional di Asia. Kota ini telah menyetujui ETF spot Bitcoin dan Ethereum, dan rencananya untuk lisensi stablecoin menunjukkan pendekatan yang hati-hati dan teregulasi. Jika aturan ini diterapkan, Hong Kong bisa menjadi model bagi regulator lain di kawasan ini.

Pendekatan ini mencerminkan tren regional yang lebih luas. Pusat keuangan Asia sedang bereksperimen dengan eksposur terkendali terhadap aset digital sambil menjaga perlindungan investor. Bagi perusahaan asuransi, aturan Hong Kong bisa menyediakan regulasi sekaligus peluang.

Apa yang Diharapkan?

Perubahan yang diusulkan bisa menyesuaikan risiko atau memungkinkan lebih banyak jenis aset, terutama untuk proyek infrastruktur. Beberapa perusahaan sudah meminta inklusi lebih luas, menunjukkan minat sekaligus kehati-hatian.

Jika diadopsi, kerangka Hong Kong bisa membawa miliaran dolar dari asuransi ke aset digital. Ini juga bisa menjadi contoh bagi regulator Asia lain yang mempertimbangkan keterlibatan institusional dalam kripto.