
Cara Staking Stablecoin di 2025: Panduan Pemula
Stablecoins menawarkan stabilitas di pasar crypto yang volatil dan memberi Anda penghasilan melalui staking. Namun, proses masuknya bisa menjadi tantangan bagi pemula.
Kami akan menjelaskan cara mendapatkan imbal hasil dari kepemilikan stablecoin Anda sambil menjaga risiko tetap rendah. Dalam panduan ini, kami membahas mekanisme staking, token terbaik untuk di-staking, serta potensi risikonya.
Apa Itu Stablecoin Staking?
Jika Anda memahami staking, Anda tahu bahwa staking hanya berlaku untuk cryptocurrency yang berbasis Proof-of-Stake algorithm. Lalu bagaimana dengan stablecoin?
Stablecoin tidak dapat di-staking secara langsung karena beroperasi dengan sistem Proof-of-Reserve, bukan Proof-of-Stake algorithm. Jadi prosesnya lebih mirip lending ke platform atau protokol DeFi. Ini membantu menyediakan likuiditas bagi jaringan, dan Anda mendapatkan reward sebagai imbalannya.
Lending stablecoin dilakukan dengan menyetorkan token Anda ke platform DeFi atau centralized exchange. Platform-platform ini memanfaatkan dana Anda untuk berbagai keperluan seperti memfasilitasi perdagangan atau menyediakan likuiditas, dan Anda menerima reward.
Bagaimana Cara Staking Stablecoin?
Dua cara utama untuk staking stablecoin adalah melalui decentralized dan centralized exchanges serta platform DeFi. Exchanges menyalurkan dana untuk meningkatkan likuiditas platform, sementara stablecoin staking di DeFi adalah cara memperoleh pendapatan dengan meminjamkan stablecoin Anda ke platform DeFi—Anda memasok likuiditas ke jaringan dan mendapatkan reward berupa stablecoin tambahan.
Bagaimana memilih metode staking stablecoin terbaik? Ini sangat bergantung pada situasi Anda. Platform yang paling ramah pemula untuk stablecoin staking biasanya centralized exchange seperti Cryptomus. Antarmukanya mudah dan membutuhkan pengetahuan teknis minimal.
Berapa Tingkat Bunga Stablecoin (APY)?
Stablecoin staking reward adalah insentif yang diperoleh karena mengunci kepemilikan stablecoin Anda. Istilahnya APY, dan bergantung pada jumlah yang di-stake, durasi, serta platform yang dipilih.
APY stablecoin tertinggi saat ini bisa melampaui 15% di beberapa platform untuk stablecoin tertentu. Namun, tingkat ini dapat berfluktuasi dan tidak dijamin, jadi riset yang cermat diperlukan. Berikut perbandingan APY untuk beberapa stablecoin populer:
| Nama | Tingkat bunga (APY) | |
|---|---|---|
| USDT | Tingkat bunga (APY)3%–5% | |
| USDC | Tingkat bunga (APY)4,7%–5,5% | |
| DAI | Tingkat bunga (APY)2%–16% | |
| BUSD | Tingkat bunga (APY)2%–5% | |
| USDD | Tingkat bunga (APY)2%–8% | |
| FDUSD | Tingkat bunga (APY)2,86%–11% | |
| TUSD | Tingkat bunga (APY)2,5%–18% |
Stablecoin Terbaik untuk Staking?
Stablecoin terbaik untuk staking bergantung pada prioritas Anda. Saat memilih stablecoin untuk di-stake, pertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Tingkat stabilitas: beberapa stablecoin dipatok ke aset yang bisa tidak stabil akibat fluktuasi ekonomi. Pilih stablecoin tepercaya yang terbukti minim volatilitas.
- Likuiditas: pilih token dengan likuiditas tinggi agar proses masuk/keluar saat staking lebih mulus.
- Tingkat APY: bandingkan APY yang ditawarkan berbagai platform dan pilih yang paling menarik.

Stablecoin yang paling umum untuk menghasilkan bunga adalah USDT, karena ketersediaannya luas dan tingkat bunga yang tinggi di beberapa platform. USDT adalah pilihan tepercaya bagi banyak investor dan merupakan stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Manfaat dan Risiko Stablecoin Staking
Sebelum mulai staking, timbang dulu potensi keuntungan dan risikonya. Manfaatnya meliputi:
- Pendapatan pasif: dengan staking, Anda dapat menumbuhkan kepemilikan stablecoin secara pasif tanpa perlu trading.
- Imbal hasil yang lebih stabil: dibandingkan cryptocurrency lainnya, stablecoin menawarkan pendapatan yang lebih dapat diprediksi.
- Prediktabilitas lebih tinggi: stablecoin memudahkan Anda merencanakan strategi karena nilainya lebih stabil dan kurang rentan terhadap gejolak mendadak.
Namun, staking stablecoin juga memiliki risiko yang tidak boleh diabaikan:
- Pembatasan akses: beberapa platform mengunci token Anda selama periode tertentu, sehingga akses ke dana tertunda.
- Hacking: CEX dan platform DeFi bisa menjadi target peretasan atau eksploit jika langkah keamanannya lemah.
- Potensi profit terlewat: di pasar bullish, staking stablecoin “mengunci” modal Anda di nilai mendekati $1, sehingga Anda bisa melewatkan potensi imbal hasil lebih tinggi dari aset yang volatil.
Secara keseluruhan, staking stablecoin memungkinkan Anda mendapatkan bunga dari crypto tanpa gejolak harga besar. Pilih platform tepercaya, pahami risikonya, dan amankan koin Anda untuk menilai apakah ini cocok bagi Anda.
Terima kasih sudah membaca! Beri tahu kami bagaimana pengalaman stablecoin staking Anda di kolom komentar!
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar