Bagaimana Cara Membeli Kripto di Indonesia?

Mata uang kripto di Indonesia bukan lagi topik yang niche. Pada Januari 2025, volume perdagangan kripto Indonesia mencapai 44,07 triliun rupiah (~$2,68 miliar), naik 104% year-on-year (menurut Chain Catcher). Saat ini, Indonesia berada di peringkat tiga negara teratas dunia dalam hal pertumbuhan adopsi kripto, dan di seluruh Asia Tenggara, aset digital telah menjadi alat yang umum, mulai dari investasi hingga transfer uang internasional.

Dalam artikel ini, kami akan menguraikan bagaimana kripto diatur di Indonesia, di mana penduduk lokal paling sering membeli aset digital, dan apa pro dan kontra dari berbagai cara untuk memasuki pasar.

Apakah Membeli Mata Uang Kripto di Indonesia Legal?

Di Indonesia, mata uang kripto diperbolehkan, tetapi Anda tidak dapat menggunakannya untuk membayar barang dan jasa — rupiah Indonesia (IDR) tetap menjadi satu-satunya mata uang resmi. Jadi, Anda tidak bisa membeli barang di toko dengan Bitcoin atau Ethereum, tetapi perdagangan kripto legal. Perdagangan ini diatur oleh Bappebti, badan yang bertugas menjaga keamanan dan transparansi transaksi aset digital. Selain itu, bursa diwajibkan untuk mematuhi standar AML (Anti-Pencucian Uang) dan KYC (Kenali Pelanggan Anda).

Singkatnya, perdagangan kripto di Indonesia legal — dapat dianggap sebagai investasi. Pastikan Anda menggunakan bursa berlisensi dan platform yang aman.

Cara Terbaik Membeli Kripto di Indonesia

Di Indonesia, Anda bisa mendapatkan kripto dengan rupiah dengan beberapa cara: di bursa resmi, melalui transaksi P2P, atau menggunakan aplikasi pembayaran cepat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Di bawah ini, kami akan menunjukkan opsi-opsi utama agar Anda dapat memilih yang paling mudah.

1. Bursa Kripto Lokal

Opsi teraman dan paling umum adalah menggunakan bursa kripto lokal berlisensi, seperti Indodax, Tokocrypto, atau Reku. Karena diawasi oleh Bappebti dan OJK, Anda dapat mengandalkan keamanan dan kepatuhan yang memadai. Mendanai akun Anda mudah: Anda dapat mengisi ulang melalui bank-bank besar di Indonesia (BCA, Mandiri, BNI, BRI), dompet elektronik populer seperti GoPay, OVO, dan Dana, atau bahkan membayar langsung dengan kartu bank melalui penyedia terintegrasi seperti Mercuryo. Fleksibilitas ini membuat bursa lokal sangat nyaman bagi pemula yang ingin "mencoba" tanpa pengaturan yang rumit.

  • Kelebihan: dapat digunakan langsung dengan IDR, keamanan tinggi, dan beragam pilihan pembayaran lokal.
  • Kekurangan: verifikasi KYC wajib, biaya bisa lebih tinggi daripada di bursa global, dan batas pembelian mungkin berlaku.

2. Bursa Global dengan P2P

Bagi mereka yang mencari nilai tukar yang lebih baik dan pilihan penjual yang lebih luas, perdagangan P2P di platform global (Binance, Bybit, Cryptomus) adalah metode yang populer. Begini cara kerjanya: Anda memilih penjual, mentransfer IDR — biasanya melalui bank atau dompet elektronik — dan bursa menyimpan kripto tersebut dalam escrow hingga penjual mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima uangnya. Setelah itu, koin akan ditransfer kepada Anda. Prosesnya fleksibel, tetapi Anda perlu berhati-hati.

  • Kelebihan: nilai tukar yang bagus, biaya rendah, beragam pilihan pembayaran.
  • Kekurangan: potensi risiko penipuan.

3. Bursa Offline dan ATM Kripto

Di kota-kota besar, Anda dapat menemukan tempat penjualan kripto dengan uang tunai IDR atau melalui kios dan ATM. Anda akan menemukan lokasi di Jakarta, Bandung, dan Bali (terutama Seminyak dan Kuta), dengan pilihan sesekali di Surakarta dan Yogyakarta. Ketersediaan dapat berubah sewaktu-waktu, jadi sebaiknya periksa sebelum Anda pergi. Perlu diingat bahwa layanan offline seringkali mengenakan biaya lebih tinggi.

  • Kelebihan: memungkinkan pembelian tunai, cocok bagi mereka yang tidak mempercayai layanan online.
  • Kekurangan: ketersediaan terbatas, biaya lebih tinggi, terkadang diperlukan verifikasi tambahan.

4. Layanan "Satu Klik"

Selain bursa, terdapat juga aplikasi seluler dan platform berbasis peramban yang memungkinkan Anda membeli kripto secara instan dengan harga tetap. Layanan ini bekerja lebih seperti konverter sederhana: Anda menentukan jumlah dalam rupiah, mengonfirmasi pembelian, dan sistem secara otomatis menukarnya dengan aset digital, yang kemudian dikreditkan ke dompet Anda di dalam aplikasi. Beberapa proyek bahkan mengintegrasikan fungsionalitas tersebut ke dalam chatbot atau aplikasi fintech, sehingga prosesnya tampak seperti pembayaran online biasa, alih-alih operasi perdagangan.

  • Kelebihan: antarmuka yang ramah pengguna, eksekusi instan.
  • Kekurangan: pengaturan perdagangan terbatas, nilai tukar tinggi.

Beli di Indonesia

Panduan Langkah demi Langkah: Cara Membeli Mata Uang Kripto di Indonesia

Jika Anda tinggal di Indonesia, cara paling umum untuk membeli mata uang kripto adalah melalui bursa kripto. Metode ini populer karena menawarkan kemudahan, keamanan, dan dukungan langsung untuk deposit dalam Rupiah. Berikut beberapa langkahnya:

  • Pilih bursa yang mendukung IDR.
  • Daftarkan akun.
  • Atur keamanan.
  • Selesaikan verifikasi KYC.
  • Setor IDR ke akun Anda.
  • Beli mata uang kripto (langsung atau melalui P2P).
  • Tentukan lokasi penyimpanan aset Anda.

1. Pilih Bursa

Pilih platform yang mendukung deposit dan penarikan dalam IDR. Pilihan lokal yang populer antara lain Indodax, Tokocrypto, dan Reku. Anda juga dapat menggunakan bursa internasional seperti Binance, Bybit, atau Cryptomus — pastikan saja mereka menyediakan transfer IDR yang lancar.

2. Daftarkan Akun

Kunjungi situs web resmi atau unduh aplikasinya. Daftar dengan ponsel atau email Anda, buat kata sandi yang kuat, dan jangan lupa pilih Indonesia sebagai wilayah Anda — dengan begitu Anda dapat menggunakan metode pembayaran lokal.

3. Atur Keamanan

Sebelum Anda menambahkan dana, luangkan waktu sejenak untuk mengamankan akun Anda. Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA). Ini adalah salah satu cara termudah untuk melindungi diri Anda dari peretas.

4. Selesaikan KYC

Selanjutnya, selesaikan verifikasi identitas. Biasanya, Anda perlu mengunggah paspor atau KTP (Kartu Tanda Penduduk), berfoto selfie, dan memberikan bukti alamat. Pastikan nama di akun Anda sesuai dengan nama rekening bank Anda — jika tidak, transfer IDR mungkin tertunda.

5. Setor IDR

Setelah akun Anda terverifikasi, danai dengan IDR. Sebagian besar pengguna di Indonesia lebih suka transfer bank melalui BCA, Mandiri, BNI, dan BRI, sementara banyak bursa juga mendukung e-wallet seperti GoPay, OVO, dan Dana. Sebagai alternatif, Anda dapat membeli kripto dengan Visa atau Mastercard melalui layanan seperti Mercuryo.

6. Beli Mata Uang Kripto

Cara termudah bagi pemula adalah beli kripto langsung di bursa menggunakan layanan seperti Mercuryo atau integrasi bursa dengan kartu bank dan e-wallet. Anda cukup memasukkan jumlah dalam rupiah, mengonfirmasi pembayaran, dan koin akan dikreditkan ke dompet Anda.

Pilihan lainnya adalah platform P2P, di mana Anda mengirimkan IDR langsung ke penjual (biasanya melalui transfer bank), sementara bursa menyimpan kripto dalam escrow hingga pembayaran dikonfirmasi. Misalnya, Cryptomus P2P menyediakan akses ke lebih dari 120 aset digital, 40 mata uang fiat, dan 560+ metode pembayaran dengan biaya hanya 0,1% — menjadikannya solusi yang nyaman dan terjangkau bagi pengguna Indonesia.

7. Tentukan Tempat Menyimpan Aset Anda

Setelah membeli, Anda memiliki dua pilihan. Jika Anda berencana untuk berdagang secara aktif, akan lebih mudah untuk menyimpan aset Anda di bursa agar mudah diakses. Jika Anda berencana untuk menyimpan koin Anda dalam jangka waktu lama, sebaiknya pindahkan ke dompet eksternal — baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Pastikan Anda berada di jaringan yang tepat (seperti ERC-20 atau TRC-20) dan periksa kembali alamat dompet Anda. Untuk menghindari kesalahan, mulailah dengan transfer uji coba kecil sebelum mengirimkan semuanya.

Cara Mudah Membeli Kripto dengan Kartu Kredit Anda

Jika Anda menginginkan cara cepat dan mudah untuk membeli mata uang kripto di Indonesia, Anda dapat menggunakan kartu bank lokal Anda (Visa atau Mastercard) melalui Mercuryo langsung di platform Cryptomus.

Langkah 1 — Daftar di Cryptomus

Membuat akun hanya membutuhkan beberapa menit. Anda dapat mendaftar menggunakan email, Google, Facebook, atau bahkan Telegram. Setelah terdaftar, pastikan untuk mengaktifkan 2FA — ini menambahkan lapisan perlindungan ekstra untuk dana Anda.

Langkah 2 — Selesaikan KYC

Untuk membuka transaksi keuangan, Anda perlu memverifikasi identitas Anda. Di menu "Pengaturan", pilih verifikasi KYC, unggah foto KTP (Kartu Identitas Indonesia) atau paspor Anda, dan ambil swafoto. Setelah disetujui, semua layanan di platform akan tersedia untuk Anda.

Langkah 3 — Buka Dasbor dan Pilih "Terima"

Dari dasbor utama, klik "Terima", pilih mata uang kripto yang Anda inginkan (misalnya, BTC atau USDT), dan pilih jaringan yang tepat. Jika Anda membayar dengan kartu, pastikan untuk memilih "Fiat".


layar 5.

Langkah 4 — Bayar melalui Mercuryo

Pilih opsi "Terima melalui Mercuryo", lalu masukkan jumlah yang ingin Anda bayarkan dalam Rupiah (IDR). Sistem akan secara otomatis menghitung jumlah mata uang kripto yang akan Anda terima.


layar 6.

Langkah 5 — Konfirmasikan Pembelian Anda

Gunakan kartu debit atau kredit Anda dari bank lokal seperti Mandiri Pay, CIMP Niaga. Masukkan email Anda, konfirmasikan kode keamanan yang Anda terima, dan selesaikan transaksi.


layar 7.

Selesai — Anda telah berhasil membeli mata uang kripto dengan kartu bank Anda melalui Mercuryo. Dana akan segera muncul di dompet Cryptomus Anda.

Apakah Anda Harus Membayar Pajak atas Investasi Mata Uang Kripto?

Di Indonesia, semua transaksi mata uang kripto dikenakan pajak. Mulai tahun 2022, setiap kali Anda membeli atau menjual kripto, Anda akan membayar PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 0,11% ditambah pajak penghasilan sebesar 0,1%. Tarifnya lebih rendah dari PPN standar di Indonesia, tetapi tetap dikenakan pada setiap transaksi.

Bagi Anda, ini berarti berinvestasi dalam aset digital sepenuhnya legal, tetapi penting untuk memahami cara kerja perpajakan. Sebaiknya gunakan platform yang secara otomatis memasukkan pajak dalam transaksi Anda — dengan cara ini, Anda dapat berinvestasi dengan tenang dan terhindar dari masalah dengan pihak berwenang.

Di Indonesia, kripto bukan lagi sekadar tren — kripto secara bertahap menjadi bagian dari keuangan sehari-hari. Kini, orang-orang memiliki lebih banyak cara untuk terlibat, mulai dari bursa lokal dalam rupiah hingga platform global dan transaksi P2P yang fleksibel. Dengan regulator seperti Bappebti dan OJK yang mengawasi pasar, investasi kripto juga lebih aman daripada sebelumnya.

Anda tidak perlu menjadi ahli untuk memulai. Baik Anda ingin mencoba pembelian kecil atau mempertimbangkan investasi jangka panjang, platform seperti Cryptomus memudahkan dan mengamankannya.

Jadi, mungkinkah kripto sudah memiliki tempat dalam kehidupan finansial Anda — mungkin lebih cepat dari yang Anda perkirakan?

Konten ini hanya untuk tujuan informasi dan pendidikan dan bukan merupakan nasihat keuangan, investasi, atau hukum.

Beri nilai artikel

Postingan sebelumnyaHow to Buy Crypto in Australia
Postingan berikutnyaHow to Buy Crypto in France

Jika Anda memiliki pertanyaan, tinggalkan kontak Anda, dan kami akan menghubungi Anda kembali

banner

Sederhanakan Perjalanan Kripto Anda

Ingin menyimpan, mengirim, menerima, mempertaruhkan, atau memperdagangkan mata uang kripto? Dengan Cryptomus, semuanya mungkin — daftar dan kelola dana mata uang kripto Anda dengan perangkat praktis kami.

Memulai

banner

komentar

0