
Strategi Trading Cryptocurrency Untuk Pemula
Trading cryptocurrency adalah peluang besar untuk meningkatkan aset Anda, tetapi pada saat yang sama juga memiliki sejumlah risiko. Volatilitas pasar serta inovasi di bidang ini memengaruhi nilai aset kapan saja. Oleh karena itu, sangat penting menggunakan strategi yang tepat untuk membeli dan menjual aset digital agar dapat mengambil keuntungan dari proses ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas strategi utama dalam trading crypto dan memberi Anda tips bagaimana memilih yang paling sesuai untuk Anda.
Strategi Utama Dalam Trading Crypto
Seperti yang telah kami katakan, pasar crypto sulit diprediksi karena dipengaruhi banyak faktor, seperti permintaan dan penawaran, inovasi teknologi, regulasi pemerintah, serta pemberitaan media. Untuk meminimalkan konsekuensi dari perubahan ini, para pegiat crypto telah mengembangkan berbagai metode trading. Dengan demikian, strategi trading dalam crypto adalah seperangkat aturan dan pendekatan untuk membeli dan menjual aset digital di crypto exchange.
Ada banyak strategi, tetapi beberapa yang paling sering digunakan oleh para trader crypto, termasuk pemula, adalah:
- Scalping.
- Day Trading.
- Swing Trading.
- HODLing.
- Arbitrage.
- Dollar-Cost Averaging (DCA).
Semua strategi tersebut didasarkan pada mengikuti tren pasar, ketika trader terus memantau situasi terkini dan menentukan kecenderungan yang berlaku. Untuk membuat prediksi, mereka menggunakan berbagai indikator teknikal, seperti garis tren dan grafik RSI (Relative Strength Index). Jika pergerakan harga dapat diidentifikasi dengan benar, maka trader bisa mendapatkan profit dari perbedaan harga pada dua periode waktu.

Kami akan membahas setiap strategi secara lebih detail di bagian berikut artikel ini.
Strategi Scalping
Scalping adalah metode high-frequency trading di mana profit diperoleh dari perubahan harga dalam periode yang sangat singkat, biasanya hanya beberapa menit atau bahkan detik. Scalper melakukan puluhan transaksi dalam sehari. Strategi ini memerlukan keterampilan trading lanjutan dalam analisis teknikal untuk cepat mengenali perubahan pasar.

Contoh. Seorang scalper trading Bitcoin, yang harganya bergerak antara $90.000 dan $90.010. Trader melihat bahwa setelah penurunan, harga BTC kembali naik dengan cepat. Ia membeli coin di harga $90.000 dan menjualnya di $90.010, menghasilkan $10. Proses ini ia ulang beberapa kali sehari, mencetak profit kecil tetapi konsisten.
Strategi Day Trading
Day trading adalah membeli dan menjual cryptocurrency dalam satu hari; strategi ini memungkinkan trader memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek. Trader menggunakan analisis teknikal untuk memahami tren. Mereka membuat banyak transaksi dalam sehari untuk mendapatkan profit kecil namun konsisten. Untuk meminimalkan kerugian, mereka menggunakan stop-loss order.

Contoh. Seorang day trader memantau Ethereum dan berencana untuk menghasilkan profit darinya. Di pagi hari, harga $3.000, dan trader melihat tren bullish menggunakan analisis RSI serta chart, lalu membeli ETH di harga tersebut. Beberapa jam kemudian, harga Ethereum naik menjadi $3.200; trader menjualnya dan mendapat profit $200.
Jika Anda ingin mencoba day trading, lihat exchange Cryptomus. Platform ini menawarkan alat sederhana untuk memantau harga real-time dan chart, membantu Anda membuat keputusan lebih tepat. Dengan lebih dari 100 pasangan trading, Anda mendapat akses ke likuiditas tinggi serta banyak pilihan. Order yang terus berjalan memastikan transaksi Anda cepat dan efisien, sementara komisi minimal membuat trading di Cryptomus tidak hanya praktis tetapi juga hemat biaya untuk semua cryptocurrency.
Strategi Swing Trading
Swing trading adalah strategi jangka menengah di mana trader mencoba memprediksi perubahan harga dalam beberapa hari hingga minggu. Mereka membeli coin saat pasar bearish dan menjualnya saat pasar bullish. Swing trader menggunakan analisis teknikal dan RSI untuk membuat prediksi.

Contoh. Seorang trader memantau harga Bitcoin, yang sudah turun cukup lama tetapi baru mulai naik. Ketika turun dari $90.000 ke $85.000, trader menggunakan RSI untuk mengonfirmasi sinyal kenaikan. Ia membeli BTC seharga $85.000, dan beberapa hari kemudian, ketika harga naik ke $90.000, ia menjualnya dan memperoleh $5.000.
Strategi HODLing
HODLing adalah strategi investasi jangka panjang, di mana trader membeli crypto dan menahannya dalam waktu lama, terlepas dari fluktuasi harga. Para hodler percaya bahwa meskipun volatilitas pasar tinggi, nilai aset akan meningkat signifikan di masa depan.

Contoh. Seorang investor membeli Ethereum seharga $3.000. Dalam beberapa bulan berikutnya, harga coin berfluktuasi; turun menjadi $2.500 dan naik ke $3.500. Investor tetap percaya pada prospek ETH dan menahannya. Setelah beberapa tahun, ketika harga Ethereum naik ke $10.000, ia menjualnya dan memperoleh profit besar.
Strategi Arbitrage
Arbitrage adalah strategi trading yang didasarkan pada memanfaatkan perbedaan harga coin yang sama di beberapa exchange. Trader membeli crypto dengan harga lebih rendah di satu platform dan menjualnya lebih tinggi di platform lain, meraih profit dari selisih harga. Arbitrage menguntungkan karena adanya ketidakseimbangan harga pasar, tetapi hanya bertahan dalam waktu singkat, sehingga diperlukan tindakan cepat.

Contoh. Harga Bitcoin di exchange pertama adalah $89.500, sedangkan di exchange lain $89.510. Trader membeli BTC di platform pertama dan segera menjualnya di platform kedua, menghasilkan $10 dari selisih harga.
Strategi DCA
Dollar-cost averaging (DCA) adalah pendekatan trading jangka panjang dengan cara menginvestasikan jumlah uang tetap pada coin di interval waktu tertentu. Pembelian dilakukan secara rutin, terlepas dari harga crypto, sehingga strategi DCA cukup sederhana. Pendekatan ini membantu menghindari volatilitas pasar dan seiring waktu meratakan harga rata-rata aset yang dibeli.

Contoh. Seorang trader memutuskan untuk menginvestasikan $500 ke Ethereum setiap bulan selama enam bulan. Pada bulan pertama, harga ETH adalah $3.000, sehingga trader membeli 0,33 ETH. Bulan berikutnya, harga coin turun menjadi $2.500, dan investor membeli 0,4 ETH. Dengan demikian, pada akhir bulan keenam, ia akan membeli Ethereum dengan harga rata-rata yang lebih merata terhadap fluktuasi.
Bagaimana Menemukan Strategi Terbaik Untuk Anda?
Tidak cukup hanya mengetahui strategi; dalam trading cryptocurrency, Anda perlu mempertimbangkan strategi investasi Anda dan tren pasar secara umum, serta bertindak hati-hati dan bertahap. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Pertimbangkan tujuan Anda. Pikirkan apakah Anda mengincar profit jangka pendek atau jangka panjang. Pilihan strategi yang sesuai akan bergantung pada hal ini.
- Mulai dari kecil. Jika Anda masih baru, cobalah strategi paling sederhana dengan menyimpan dana untuk jangka panjang. Seiring perkembangan, Anda akan lebih cepat menganalisis pasar dan bisa menggunakan pendekatan jangka pendek.
- Kelola risiko. Gunakan dana trading sebesar yang siap Anda relakan bila hilang. Selalu gunakan stop-loss order.
- Ikuti perkembangan pasar. Pantau berita dunia crypto untuk selalu update pada tren dan prediksi terbaru. Anda bisa menemukan prediksi harga berbagai coin serta panduan bermanfaat di blog Cryptomus.
Ikuti rekomendasi ini dan lakukan trading crypto dengan efisien. Jika Anda merasa kesulitan mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan para ahli di dunia crypto.
Kami berharap panduan ini membantu Anda memahami lebih banyak tentang trading crypto, dan kini Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat tentang strategi yang sesuai. Jika Anda masih punya pertanyaan, jangan ragu untuk menanyakannya di kolom komentar!
Beri nilai artikel




komentar
0
Anda harus login untuk mengirim komentar